JATENGPOS.CO.ID,SEMARANG – Perbincangan siapa isteri Prabowo Subianto jika nanti jadi presiden masih ramai di masyarakat. Mengingat saat ini capres 02 itu berstatus duda setelah cerai dengan Titik Soeharto tahun 1998.
Menanggapi hal ini, Bibit Waluyo, Ketua Relawan Prabowo Jawa Tengah menyampaikan seharusnya Prabowo rujuk lagi dengan Titik Soeharto. Isteri terbaik buat Prabowo ya mantan isterinya itu.
“Ini masalah pribadi beliau, saya tidak bisa mempengaruhi, tapi kalau boleh menampung aspirasi masyarakat, garwone Pak Prabowo itu ya bu Titik. Ini aspirasi rakyat lo mas, bukan saya lho. Wangsul dumateng bu Titik,” kata Bibit saat podcast dengan Jateng Pos TV, group Jageng Pos.
Menurut mantan gubernurJateng Ini, Titik Soeharto adalah ibu negarawan yang luar biasa. Pribadinya mantap.
“Sekali lagi ini aspirasi masyarakat yang disampainan kepada saya, supaya disampaikam kepada pak Prabowo, tapi semua kembali kepada beliau orang yang bijak. Beliau punya ancer-ancer sendiri. Mohon maaf lho Pak Prabowo,” kata Bibit sambil mengangkat tangan tanda hormat.
Saat ini, Titik sendiri maju caleg DPR RI Dapil Jogjakarta dari Partai Gerindra milik Prabowo. Diprediksi anak Pak Harto ini lolos ke Senayan karena suaranya tertinggi di internal partainya. Dari pernikahanya dengan Prabowo menghasilkan seorang putra bernama Didit Prabowo yang kini sudah dewasa.
Isu siapa isteri Prabowo yang menemani saat menjabat nanti sempat disampaikan oleh adiknya, Hasyim Djojohadikusumo.
“Bukan Titiek,” sambung Hashim yang kemudian membocorkan satu-satunya jodoh sang kakak. “(Tapi) Ibu Pertiwi. Jodohnya Pak Prabowo itu Ibu Pertiwi. Eh kenapa kok ketawa? Ini bukan candaan ya, “katanya.
Retaknya rumah tangga Prabowo Subianto dan Titiek disebut telah terjadi sejak tahun 1995, tepatnya setelah kritik Sumitro (bapak Prabowo) terkait sinyalemen kebocoran 30% dana pembangunan. Hal ini membuat Soeharto murka.
Puncaknya, Prabowo dan Titiek resmi bercerai pasca runtuhnya rezim Soeharto pada 21 Mei 1998. Keluarga Cendana murka dan menuding Prabowo ikut terlibat dalam melengserkan Soeharto. Selain itu mereka juga mempertanyakan mengapa Prabowo membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR-DPR.
Prabowo Subianto kemudian diberhentikan atau dipecat dari dinas militer karena terbukti melakukan pelanggaran HAM berat atas kasus penculikan aktivis, sesuai hasil sidang Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
Hubungan Prabowo dengan Titiek Soeharto pun turut berakhir dan keduanya dikabarkan bercerai sebelum Prabowo bertolak ke Yordania untuk mengasingkan diri pada akhir tahun 1998. (jan)