Keuangan RSUD Kudus Diprediksi Hanya Bertahan Sebulan

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memprediksi arus kas yang dimiliki hanya bisa bertahan sebulan hingga akhir Oktober 2018.

Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar di Kudus, Senin, mengatakan menipisnya keuangan yang dimiliki itu menyusul tingginya piutang yang belum terbayarkan dari tagihan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) serta program pengobatan gratis di ruang kelas III yang nilainya mencapai puluhan miliar.

“Piutang terbesar berasal dari program JKN-KIS dengan operator BPJS Kesehatan yang nilainya mencapai Rp23 miliar lebih,” katanya.

Angka tunggakan tersebut, kata dia, termasuk kekurangan bulan-bulan sebelumnya karena adanya selisih antara pengajuan dari RSUD kepada BPJS Kesehatan karena beberapa faktor, seperti belum lengkapnya diagnosa atau rekam medis sehingga ketika ditotal seluruhnya hingga tagihan beberapa bulan terakhir mencapai Rp23 miliar lebih. Sementara piutang dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus melalui program kelas III gratis, kata dia, berkisar Rp8,4 miliar.


Baca juga:  Nurhadi 'Presiden Koalisi Tronjal-Tronjol' Malah tidak Setuju Golput

Informasi yang diterima dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kudus, katanya, kemungkinan bisa melunasi piutang dalam jangka waktu tiga hingga empat bulan mendatang.

Tunggakan dari program kelas III gratis, kata dia, sudah lama diantisipasi dengan memperkuat arus kas sehingga setiap ada tunggakan tidak ada permasalahan karena RSUD Kudus juga mempersiapkan biaya operasionalnya.

“Kalaupun ada tunggakan dari program JKN-KIS, biasanya tidak lama. Akan tetapi, karena saat ini dikabarkan mengalami defisit keuangan, RSUD Kudus dijanjikan baru bisa membayar antara 3-4 bulan mendatang,” ujarnya.

Jika hal itu benar terjadi, kata dia, arus kas yang dimiliki tentunya tidak bisa bertahan lama, diperkirakan akhir Oktober 2018 mulai kesulitan memenuhi biaya operasional rumah sakit.

Baca juga:  Membuka Peluang Peserta untuk Semua Negara

Alternatif terakhir ketika belum ada pelunasan piutang dari BPJS Kesehatan maupun DKK, kata dia, terpaksa meminjam dana ke Bank Jateng Cabang Kudus.(fid/ant)