Ki Dalang Warseno Slank di Mata Para Seniman, Yati Pesek Sebut Beliau Panutan Dan Pendidik

Seniman Yati Pesek dan Kirun saat melayat Ki Dalang Warseno di kediaman Makamhaji Kartasura Sukoharjo. (ade ujianingsih/Jatengpos)

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Dunia seni budaya tanah air berduka atas kepergian Ki Dalang Warseno Slank, sosok maestro yang telah memberikan warna baru dalam seni pedalangan. Ki dalang meninggal pada Kamis (12/12) pukul 04.15 wib karena mengalami sakit jantung.

Ribuan kerabat, sahabat, tokoh nasional dan seniman ikut mengantarkan kepergian Ki Dalang Warseno dari rumah duka di Makamhaji Kartasura Sukoharjo.

Berbagai seniman yang mengenalnya mengenang sosoknya sebagai seniman yang penuh dedikasi, berilmu tinggi, dan inspiratif.

Yati Pesek, seorang sinden senior, mengungkapkan rasa bangga sekaligus kehilangan mendalam. “Waktu beliau dapat gelar, saya ikut bangga. Sekarang, rasanya sedih sekali karena kehilangan. Tapi saya percaya anak-anaknya, termasuk Mas Pandit, bisa meneruskan warisan seni bapaknya,” ujar Yati. Ia juga mengenang momen saat Warseno memerankan Bagong di Wayang Orang Sriwedari. “Beliau jadi Bagong sekitar dua tahun lalu, waktu saya habis operasi mata. Meski saya sedang sakit, saya tetap kagum dengan gayanya yang khas saat mendalang,” katanya.


Baca juga:  Penangkapan Terduga Teroris di Jateng, Wagub: Jihad itu Tidak Selalu Perang

Menurut Yati, gaya mendalang Warseno yang khas dan pendidikan tingginya menjadi kombinasi yang luar biasa. “Beliau itu bukan cuma seniman, tapi juga pendidik. Gayanya mendalang sangat unik dan selalu bisa membuat penonton merasa dekat,” tambahnya.

Sementara itu, Kirun, pelawak dan seniman kawakan, mengingat Ki Warseno sebagai figur yang Gandrung (tergila-gila) dengan ilmu. “Beliau luar biasa, tidak pernah berhenti mencari ilmu. Saya mengenal beliau sejak masih SMA di tahun 1986-1987. Dedikasinya terhadap seni dan budaya itu hebat sekali,” ungkap Kirun.

Kirun juga menyoroti semangat Warseno dalam menggabungkan tradisi dan inovasi dalam seni pedalangan. “Beliau selalu mencoba memasukkan nilai-nilai baru dalam pakeliran, tanpa melupakan akarnya. Itu yang membuatnya spesial di mata kami semua,” tambahnya.

Baca juga:  Ngesti Nugraha Ungkap Jalan Desa Ujung Ujung-Dadapayam segera Diperbaiki, Warga Sambut Gembira

Kepergian Ki Dalang Warseno Slank meninggalkan duka mendalam di kalangan seniman. Namun, harapan besar dititipkan kepada generasi penerusnya untuk melanjutkan warisan seni yang telah ia bangun dengan penuh cinta dan dedikasi. (dea)