JATENGPOS.CO.ID, LOMBOK – Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo mengatakan para jurnalis dari 45 negara akan meliput proses kirab obor Asian Games yang akan dimulai pada 18 Juli hingga 18 Agustus 2018.
“Kirab obor Asian Games akan melewati 18 provinsi dan 49 kabupaten/kota,” kata Hadi Prabowo pada pengukuhan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) periode 2018-2021, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis malam.
Ia mengharapkan daerah-daerah yang telah dikumpulkan beberapa waktu lalu, dapat menyemarakkannya, khususnya terkait dengan kirab obor yang akan melewati daerahnya.
Upaya menyemarakkan bisa dilakukan dengan mengerahkan potensi, baik kesenian, budaya pariwisata, ekonomi kreatif maupun sektor unggulan daerah.
Sebab, kata Hadi, adanya jurnalis puluhan negara yang akan meliput bisa dijadikan sebagai peluang untuk memasarkan potensi daerah agar dikenal luas di tingkat internasional.
“Terkait dengan anggaran, Kemendagri sudah mengeluarkan edaran bahwa daerah dapat menganggarkan dengan mekanisme mendahului perubahan,” ujarnya.
Menurut dia, tugas pelaksanaan event Asian Games 2018 bukan hanya milik pemerintah pusat, tapi merupakan kehormatan bangsa Indonesia.
“Kalau berhasil menyelenggarakan dengan baik, ramah-tamah dan toleran serta tidak ada permasalahan apapun, akan menunjukkan jati diri Indonesia,” ucapnya pula.
Untuk diketahui, kata Hadi, Indonesia bisa menjadi tuan rumah Asian Games 2018, membutuhkan waktu selama 56 tahun. Pasalnya, event akbar tersebut terakhir digelar di Indonesia pada 1962.
Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah pada waktu itu telah memberikan manfaat yang besar. Misalnya, adanya jembatan Semanggi, Sarinah, TVRI, dan Hotel Indonesia.
Oleh karena itu, Hadi berharap agar pesta olah raga tingkat Asia pada 2018 tersebut betul-betul dapat dirasakan dan milik seluruh bangsa Indonesia.
“Khususnya yang berkaitan dengan baliho dan logo Asian Games, saya mohon daerah dapat menyemarakkan, baik yang dilewati obor, maupun tidak karena itu sesuai amanat dan kebijakan Presiden,” kata Hadi. (drh/ant)