Kisah Hermawan,  Sukses Jualan Lumpia Berkat Alfamart

KULINER KHAS:Lewat Tenant di Alfamart, Hermawan Gaet Pengunjung Hingga Wisatawan Nikmati Kuliner Khas Semarang. FOTO:DOK/JATENGPOS

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Kuliner khas seringkali dicari wisatawan saat mengunjungi suatu daerah. Bahkan tak jarang, kuliner khas daerah menjadi daya tarik bagi warga lokal.

Potensi itulah yang berhasil digali Hermawan (54), warga Telogosari, Semarang Timur untuk membuka usaha kuliner khas di Kota Semarang, yaitu lumpia.

Bernama Lumpia “Pak Kuthu”, Hermawan sudah lebih dari 10 tahun menggeluti usaha kuliner khas Semarang tersebut. Dia memanfaatkan peluang usaha di gerai Alfamart. Maka jika pengunjung Alfamart ramai, jualanya ikutan ramai.

“Awal saya jualan lumpia itu tahun 2013, kebetulan saat itu saya buka di kawasan Tambak Aji. Lalu tahun 2015 saya mulai pindah di sini (halaman gerai Alfamart Krapyak) sampai sekarang),” kata Hermawan saat ditemui di tenant-nya, Sabtu (29/6/2024).

Hermawan mengatakan, dirinya berjualan lumpia di kawasan itu melihat dari potensi lalu-lalang pengunjung Alfamart baik warga Semarang maupun luar kota.

Jika sedang ramainya, ia pun turut memetik hasil dari para pengunjung Alfamart yang kepincut untuk membeli lumpia saat melintasi tenant.

Sementara di momen tertentu, ada kalanya rombongan ataupun penumpang bus di area itu juga tak luput membeli lumpia baik untuk sekadar camilan di bus maupun oleh-oleh.

“Banyak yang lalu-lalang ke Alfamart, apalagi di area sini juga ada sejumlah agen bus, jadi ramai.

Paling ramai itu waktu libur lebaran. Saat arus mudik balik, saya cukup kewalahan karena banyak orang luar kota yang mampir dan membeli lumpia. Potensinya di situ, karena lahan parkirnya juga luas,” terangnya.

Hermawan menjelaskan, Lumpia Pak Kuthu buka mulai pukul 07.30 sampai 21.30 WIB. Ia menjual lumpia basah dan kering dengan harga Rp 20.000 dan Rp 25.000/porsi. Adapun tiap porsi berisi empat lumpia ukuran sedang.

Menurut Hermawan, lumpia dijual dengan harga lebih terjangkau untuk menjangkau para konsumen yang menginginkan harga ramah di kantong.

“Saya cari pasar yang menginginkan harga terjangkau, jadi beli lumpia tidak harus mahal. Biasanya harga lumpia itu di atas Rp 10.000/biji. Ini saya jual Rp 5.000-Rp 6.000/biji. Kalau yang besar, Rp 10.000/biji,” jelasnya.

Hermawan menyebutkan, dalam berjualan lumpia tersebut dirinya dibantu dua orang karyawan untuk melayani pembeli. Setiap harinya, setidaknya ia mampu menjual sebanyak 20 porsi lumpia.

Menurutnya, dengan penjualan itu ia bisa menggaji dua karyawannya.

“Saya cari rezeki, juga ingin sekali buka lapangan kerja. Kedepan saya ada keinginan buka lagi di lokasi seperti ini yang Alfamartnya buka 24 jam. Karena dengan begitu saya merasa barang-barang dagangan lebih aman jika dititipkan,” imbuhnya.(*/has/jan)