Kokohkan Eksistensi Kampus Indonesia Mini, UKSW Luncurkan Beasiswa Diakonia

Yafet Y.W Rissy

JATENGPOS.CO.ID,  SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) meluncurkan beasiswa bagi calon mahasiswa yang berasal dari gereja pendukung UKSW, yang disebut dengan beasiswa Diakonia.

Kesempatan mengenyam pendidikan bebas biaya penuh selama 12 semester ini diberikan kepada 340 calon mahasiswa dari 18 gereja pendukung universitas yang dikenal sebagai kampus Indonesia mini ini.

Beasiswa Diakonia akan dimulai pada semester Ganjil tahun Akademik tahun 2023/2024 dan terus akan  ada penerimaan setiap tahunnya di masa yang akan datang.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D. (AFHEA) membenarkan bahwa UKSW memberikan kesempatan bagi putra-putri daerah untuk menimba ilmu bebas biaya melalui beasiswa Diakonia.

Menurutnya, beasiswa ini merupakan wujud komitmen UKSW sekaligus bentuk rasa terima kasih dan ucapan syukur atas dukungan 18 gereja pada UKSW hingga saat ini.
“Beasiswa Diakonia ini menjadi penghargaan bagi gereja pendukung untuk mengirimkan wakilnya belajar di UKSW. Beasiswa ini juga menjadi kesempatan bagi UKSW mewujudkan mimpi para pendirinya untuk menghadirkan pemuda dari berbagai pelosok Indonesia menjalani masa studi di sini karena 18 gereja pendukung tersebut terletak di berbagai pelosok Indonesia,” imbuhnya.

Yafet Yosafet Wilben Rissy menyebut kedelapan belas gereja pendukung UKSW terdiri dari Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ), Gereja Isa Almasih (GIA), Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), Gereja Kristen Indonesia – Jawa Tengah (GKI-Jateng), Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKI-TP), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI).
Selain itu juga Gereja Kristen Pasundan (GKP), Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB), Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Gereja Kristen Sumba (GKS), Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (Gepsultra), Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), Gereja Protestan Maluku (GPM), dan Gereja Toraja (Getor).

Beasiswa Diakonia, disampaikan Yafet Yosafet Wilben Rissy, terdiri dari dua skema yakni karitatif dan prestasi. Skema karitatif ditujukan untuk calon mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, sedang skema prestasi diberikan bagi calon mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi.
“Dengan adanya mahasiswa dari seluruh sinode gereja pendukung dari berbagai kawasan di Indonesia sebagai penerima beasiswa diharapkan dapat mengukuhkan kembali eksistensi UKSW sebagai kampus Indonesia mini.  Hal ini sekaligus cara kita merawat keindonesiaan, persaudaraan, persekutuan sebagai warga gereja. Identitas lokal menopang dan mendukung identitas nasional sebagai warga negara yang tumbuh dan berkembang di UKSW sebagai Indonesia mini,” tegasnya.

Yafet Yosafet Wilben Rissy menggaris bawahi beasiswa Diakonia dengan skema prestasi hanya terbuka untuk program studi (prodi) eksakta yang ada di UKSW.  Sejumlah prodi tersebut adalah Matematika, Pendidikan Matematika, Fisika, Pendidikan Fisika, Kimia, Biologi, Pendidikan Biologi, S1 Teknik Informatika dan Sistem Informasi.
Selain itu juga prodi Teknologi Pangan, Gizi, Teknik Elektro, Teknik Komputer, Agroteknologi, Agribisnis, serta Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer.(deb)