Kominfo Gencarkan Sosialisasi Pencegahan Kasus Stunting

SOSIALISASI: Direktur IKP Kemenkominfo, Wiryanta saat sosialisasi PKH dan PIP dalam rangka penurunan prevalensi stunting di Alun-alun Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.
SOSIALISASI: Direktur IKP Kemenkominfo, Wiryanta saat sosialisasi PKH dan PIP dalam rangka penurunan prevalensi stunting di Alun-alun Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.

JATENGPOS.CO.ID, PURWOREJO – Tingginya kasus stunting di Indonesia mendapat atensi khusus dari pemerintah. Terkait hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI terus menggencarkan sosialisasi pencegahan dan penurunan prevalensi kasus stunting. Salah satunya sosialisasi program PKH (Program Keluarga Harapan) dan PIP (Program Indonesia Pintar) untuk penurunan prevalensi stunting yang digelar di Alun-alun Kutoarjo Kabupaten Purworejo, Rabu (10/4) malam.

Sosialisasi dihelat dengan pertunjukan wayang kulit yang dibawakan dalang Ki Warseno Slenk. Ratusan warga dan pejabat terkait hadir memadati arena sosialisasi tersebut. Direktur IKP Kemenkominfo, Wiryanta mengatakan, sosialisasi bantuan PKH digelar untuk memastikan bahwa program PKH yang digelontorkan ke masyarakat bisa tepat sasaran, membangun kejujuran menuju kemandirian.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi-JK memfokuskan pembangunan dengan program nawacita. Ada tiga hal yang ditekankan dari program itu diantaranya Indonesia Pintar, Indonesia Sehat dan Indonesia Sejahtera. Program itu sudah diwujudkan dalam bentuk program PKH, Program KIP dan KIS.

Baca juga:  Kominfo Beberkan Ribuan Hoaks Sejak Agustus 2018-November 2019, Politik Mendominasi

“Perlu kami sampaikan pula bahwa program itu akan terus dilanjutkan. Ke depan ada program sembako murah dan kartu prakerja serta KIP untuk kuliah. Akan dipertajam lagi,” papar Wiryanta.


Ia juga menguraikan sejauh ini pelaksaan program diatas sudah menunjukkan capaian positif. Yakni sudah menurunkan angka kemiskinan yang ditunjukkan di bulan Maret 2018, angka kemiskinan sudah turun dibawah dua digit. Dimana angkanya sudah di kisaran 9,82 persen. Kemudian menurutnya yang menakjubkan lagi di bulan September 2018, angka kemiskinan menurun menjadi 9,66 persen.

Dalam kesempatan itu, Wiryanta juga mengungkapkan kehadiran program PKH dan PIP melalui bidik misi juga berperan aktif dalam menekan prevalensi stunting atau gagal tumbuh. Sebab saat ini, kasus stunting di Indonesia menempati urutan ke 4 dunia untuk penderita stunting dibawah India dan Pakistan.

Baca juga:  Kominfo dan 9 Instansi Raih Inovasi Layanan Publik

“Pencegahan Stunting memang menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Dalam hal ini, kami dari Kementerian Kominfo membantu mendiseminasi informasi dan mengkoordinasikan, karena penanganan stunting ini kan tidak tunggal. Tidak hanya urusan Kementerian Kesehatan. Ini juga menyangkut masalah sosial. Kita semua menyatu, bergotong royong diselesaikan secara bersama-sama,” papar Wiryanta.

Lebih lanjut, Wiryanta menguraikan program PKH ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui pemberian bantuan non tunai bersyarat. Dengan PKH diharapkan KPM penerima bantuan memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi.

“Termasuk menghilangkan kesenjangan sosial ketidakberdayaan dan keterasingan sosial yang selama ini melekat pada diri warga miskin,” terangnya.

Baca juga:  Terbukti Tahan Hama, Penanaman Rojolele Diperluas

Menurutnya, dalam jangka pendek program PKH bertujuan mengurangi beban KPM. Sedangkan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

“Mulai tahun ini ada integrasi data Bidikmisi dengan pangkalan data Kemendikbud dan Kemensos untuk mendorong proses penerimaan yang lebih transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. (ars/bis/mar)