JATENGPOS.CO.ID, KENDAL – Sejumlah proyek infrastruktur pembangunan jalan beton senilai 14 Milliar di beberapa titik ditemukan retak dan rusak padahal belum usai dibangun. Hal itu ditemukan dalam inspeksi mendadak (sidak) lanjutan yang dilakukan Komisi C DPRD Kendal, Minggu (8/10).
Sudarsono selaku anggota Komisi C DPRD Kendal, menyesalkan terjadi retak pada beton cor jalan meski sebagian jalan beton belum 100 persen tapi sudah digunakan untuk aktifitas warga. “Seharusnya tidak semestinya terjadi retakan beton yang sudah cukup usia untuk dilintasi. Bisa jadi beton yang digunakan tidak sesuai spesifikasi. Sebab retaknya tidak beraturan,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan berdiskusi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk meminta jalan beton yang mengalami retak agar segera dibongkar dan selanjutnya untuk dilakukan pengecoran ulang dengan teknik yang tepat.
“Kami akan terus susuri proyek pembangunan jalan yang menelan anggaran tidak sedikit ini untuk diteliti apakah ada yang mengalami retak. Meski sampai saat ini yang kami temukan baru ada satu titik, dan tidak menutup kemungkinan masih ada lainnya lagi,” imbuhnya.
Kepala Dinas PUPR Kendal, Sugiono menjelaskan pihaknya juga mengetahui jika ada mengalami beton yang retak pada proyek pembetonan jalan sepanjang 4,6 Km itu. Menurutnya, hal itu terjadi sebab saat pengecoran, alat yang dimiliki kontraktor mengalami kendala sehinga berpengaruh pada hasil beton cor tersebut.
“Karena ada alat yang trouble saya minta hentikan pengecoran di titik itu. Ketika alatnya kembali normal kami minta lanjutkan kembali (pengecoran) tapi tidak di titik tersebut.,” jelasnya.
Pihaknya pun juga meminta pada kontraktor untuk membongkar segmen jalan yang mengalami retak. Tujuannya agar saat penyerahan hasil proyek dari Kontraktor ke pihaknya, jalan beton tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi yang disepakati kedua belah pihak.
Sementara itu, Site Manager Proyek pembetonan jalan menuju pelabuhan, Johan mengatakan proses pengerjaan cor sudah sesuai dengan jadwal pengerjaan. Dijelaskan awal proses pengecoran pihaknya terlebih dahulu melakukan persiapan dan penelitian.
“Terlebih dahulu kami lakukan Proses MC (Mutual check) nol yang didalamnya ada proses lab dan definisi kerjaan yang hendak dilakukan. Kami optimis bisa selesai tepat waktu yakni 105 hari,” tandasnya. (via/Adv)