Komisi III DPRD Kabupaten Tegal Terima Kunker DPRD Kota Bekasi

JATENGPOS.CO.ID,  TEGAL – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal menerima kunjungan kerja (kunker) DPRD Kota Bekasi untuk menimba ilmu terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal, (31/5/2022).

Ketua DPRD Kota Bekasi Saifuddaulah  menuturkan, kunker ke kabupaten Tegal ingin mengetahui pengelolaan sampah di Kabupaten  Tegal yang dianggap berhasil.

“Itu salah satu alasan kami mengapa kami mendatangi Kabupaten Tegal, untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan pengelolaan sampah yang baik dan benar itu seperti apa. Insha Allah metode ini akan kami terapkan di Kota Bekasi ” kata dia.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal H. Wasbun Jauhara khalim.,SE yang menerima kunker dari DPRD Kota Bekasi mengemukakan, persoalan sampah hingga saat ini menjadi persoalan klasik dan hampir terjadi di semua daerah.

iklan
Baca juga:  Fraksi Demokrat Salatiga Solid Dukung Kepemimpinan AHY

Namun setiap pemerintah daerah memiliki strategi yang berbeda-beda dalam menanggulangi sampah.

“Teknisnya kami mengundang Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal untuk memaparkan konsep dan gagasan tata kelola sampah, yang diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Mucthar Mawardi, SKM, M. Kes menjelaskan, mengatasi persoalan sampah perlu kepeduliaan dan kesadaran semua pihak tanpa terkecuali.

Kabupaten Tegal sendiri sudah melakukan edukasi kepada masyarakat maupun menggulirkan beragam program, kendati sarana dan prasana kurang memadai.

Kabupaten Tegal  bertekad ingin menciptakan daerah yang bersih, indah, sehat dan asri dan bebas sampah.

“Pembentukan Merdeka sampah merupakan strategi membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi juga lingkungan yang bersih, hijau dan sehat,” katanya.

Baca juga:  Batang Butuh Waktu 50 Tahun Untuk Perbaiki 51.000 RTLH

Merdeka Sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya.

Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.(Diq)

iklan