JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Angka stunting di Kabupaten Demak masih cukup tinggi, untuk tahun 2022 ini sendiri ada sekitar 25,06% penderita stunting ditemukan. Untuk itu pemerintah daerah terus berupaya untuk menurunkan angka stunting tersebut.
Adapun stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga pertumbuhna anak menjadi tidak sempurna atau terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir atau saat golden age. Akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat penting (severety stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2006.
Menanggulangi masalah tersebut, pada Kamis, (21/7) dengan bertempat di Pendopo Satya Bhakti Praja Kabupaten Demak telah dilaksanakan kegiatan Mini Lokakarya Stunting Tingkat Kabupaten Demak Tahun 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam melaksanakan tugas percepatan penurunan stunting, khususnya untuk wilayah lokus stunting yang ada di 22 Desa pada enam Kecamatan di Kabupaten Demak.
Kepala Dinpermades P2KB Kab Demak Drs Taufik Rifai menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pembacaan “Komitmen Tim Pendamping Keluarga Kabupaten Demak Tahun 2022” sebagi bentuk tekad dalam melaksanakan tugas.
“Diharapkan dengan adanya Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyatukan tujuan yakni menurunkan angka stunting dari 25,06 % menjadi 22 % ditahun 2024 menjadi 14%,” jelasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Demak KH Ali Makhsun, Pj. Sekda Demak Drs Eko Pringgolaksito, Perwakilan TP.PKK Kabupaten Demak, Kabid Kesda DKK Kabupaten Demak, Ketua Pokja IV TP PKK, Kabid Kesmas Dinkes, Kabid KBK dan KK Dinpermades P2KB, Korlap BP KB se Kab Demak, Camat Lokus stunting Kabupaten Demak, TPK Lokus stunting Demak, Tim Pakar sekretariat pelaksana TPPS dari Unwahas, Tim Pakar sekretariat pelaksana TPPS dari Stikes Cendikia Utama Kudus. (*)