JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jawa Tengah menggelar Konferensi Daerah (Konferda) pada tanggal 22-23 Maret 2021 bertempat di Patra Hotel Semarang dengan agenda utama memilih Ketua DPD PA GMNI Jateng selain itu juga merumuskan kepengurusan DPD PA GMNI yang periodenya sudah habis tahun 2020. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum GMNI, Sekjend GMNI, Ketua DPRD Jateng, Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Walikota dan Wakil Walikota Semarang serta perwakilan 32 DPC GMNI se-Jateng.
Ketua DPD PA GMNI Jateng, Drs. Sri Harjanto mengatakan seharusnya masa bhakti kepengurusan PA GMNI Jawa Tengah berakhir pada 2020, akan tetapi berhubung pandemi Covid-19 Konferda menjadi tertunda. Ia menjelaskan bahwa konferda kali ini memiliki rangkaian kegiatan yang panjang dan bersejarah karena pertama kali konferda didahului dengan konfercab di 5 wilayah yakni Semarang, Eks Karisidenan Pati, Karesidenan Banyumas, Karesidenan Pekalongan, Karesidenan Kedu dan Solo Raya. Ia menambahkan konfercab sebelumnya dimulai dari Karesidenan Semarang pada tanggal 16/2. Selanjutnya, tanggal 27/2 di Karesidenan Pati, Karesidenan Pekalongan 5/3, Karesidenan Kedu 13/3 dan 14 Maret 2021 dilaksanakan di Karesidenan Solo Raya.
“Konferda tahun ini diharapkan mampu membawa misi dan harapan baru, dimana mampu mengkonsolidasikan orang, pikiran dan kepentingan,” jelasnya.
Harjanto menuturkan, ada beberapa poin penting yang harus dicermati dalam konferda kali ini yakni bagaimana menempatkan PA GMNI sebagai identitas politik nasionalis dan mempunyai tanggung jawab untuk Negara Kesatuam Republik Indonesia (NKRI) di tengah tantangan nasional dan internasional. Tidak hanya itu saja, menurutnya, organisasi perlu melakukan konsolidasi pemikiran dan terobosan yang progresif revolusioner di tengah persoalan bangsa.
Ketua Umum PA GMNI, Dr. Achmad Basarah yang juga Wakil Ketua MPR RI mengatakan bahwa berkaiatan dengan konferda kali pihaknya menyampaikan bahwa akan ada kegiatan besar PA GMNI yakni Konferensi Nasional pada Juli 2021. Oleh karena itu pihaknya meminta dari sekarang untuk pengurus DPD menyiapkan draf masukan dalam Konferensi Nasional PA GMNI ke-V.
Dilain sisi ia menegaskan bahwa anggota GMNI tidak diwajibkan menjadi pimpinan partai akan tetapi menjadi pemimpin bangsa, oleh karena itu 67 tahun lahirnya GMNI ia berharap dapat direfleksikan Citra Bung Karno ditengah-tengah masyarakat.
“Pekerjaan rumah kita adalah meluruskan pandangan masyarakat tentang Siapa Sebenarnya Bung Karno, oleh karena itu menjadi tugas kita sebagai anggota GMNI untuk meluruskan terkait propaganda tentang PKI. Bahwa Bung Karno pemimpin Bangsa ini bukan seperti yang dituduhkan oleh orde baru, hal ini harus diluruskan demi keutuhan NKRI apalagi anggota GMNI sebagai kader pancasilais sejati. Sekaranglah saatnya membumikan pancasila dengan sebenar-benarnya,” tegasnya.(fid/akh)
