JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Dalam rangka mendukung Kampung KB Teles, Desa Bedono, sebagai Desa Wisata, Pengurus Pokja bersama UPPKA setempat berupaya mengembangkan varian produknya. “Kopi Pentol Mangrove” pun dipilih sebagai olahan khas baru yang akan diproduksi, menyusul adanya bantuan mesin sangrai/ roasting kopi yang diterima dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
Adapun untuk jenis kopi robusta dipilih karena dinilai paling cocok sebagai bahan campuran. Yang tak kalah penting, proses pencampuran ini juga dilakukan untuk menekan biaya produksi, sehingga harga jual pun bersaing. Dimana untuk produk Kopi Mangrove kemasan 150 gram, dijual dengan harga 30ribu – 40ribu rupiah. Pemetikan pentol atau buah mangrove ini pun dilakukan secara arif untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan bakau. Selain itu, guna menambah cita rasa bubuk kopi mangrove ini, dapat pula ditambahkan toping lainnya sesuai selera. Seperti jahe, atau jenis rempah lainnya. Walaupun masih dalam tahap pengujian proksimat (kandungan), yang menarik, olahan kopi mangrove ini pun dikenal dengan sebutan “Kopi Malam Jum’at”, karena khasiatnya yang diyakini dapat meningkatkan stamina dan vitalitas.
Sebelumnya, kegiatan diawali dengan sambutan narasumber Kasi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga merangkap Plt. Kasi Kesertaan Pembinaan Ber-KB Bidang KBK&KK Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Bambang Prosidiantoro, S.P. Apresiasi pun disampaikan pada Tim BPKB Sayung yang mampu berimprovisasi, menjadikan giat Pertemuan Pokja sebagai wadah pelatihan bagi kelompok UPPKA setempat. Terkait pentingnya keberadaan UPPKA ini, Bambang juga turut menginfokan perihal aplikasi Sirungka (Informasi Warung UPPKA) yang saat ini tengah digagas pihaknya. Harapannya yaitu aplikasi ini nantinya dapat mewadahi seluruh UPPKA yang ada di wilayah Kabupaten Demak, baik yang sudah maupun belum memiliki PIRT. Selain tentunya menjadi ajang promosi produk- produk UPPKA, melalui fiturnya yang dapat diakses setiap orang.
Sementara itu, Koordinator BPKB Sayung Fatimah Nur Pratiwi, ST, menambahkan perihal materi Pertemuan Pokja hari ini yang merupakan tindak lanjut dari permintaan Pokja Kampung KB Teles untuk meningkatkan keterampilan UPPKA setempat. Harapannya tentu, sebagaimana disampaikan narasumber, dengan varian baru produk Kopi Mangrove ini tak lantas meninggalkan produk UPPKA yang sudah lebih dulu eksis. Namun justru semakin melengkapi dan berkembang.