Korban Tewas Kecelakaan Ngaliyan Jadi 3 Orang, Ketegasan Polisi Disorot

AKHIRNYA MENINGGAL: Sola Gracia Ribka Utama (10) siswi berpakaian SD yang terjebak dalam mobil Agya saat kecelakaan di Jalan Prof Hamka Ngaliyan akhirnya meninggal dunia, Kamis (8/6/2023) sore. FOTO: IST/BASARNAS

SEMARANG. JATENGPOS.CO.ID- Siswi SD bernama Sola Gracia Ribka Utama (8), yang sempat berjam-jam terjebak di dalam mobil selama hampir 4 jam dalam kecelakaan mobil Toyota Agya tertimpa truk dump di Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, pada Rabu (7/6/2023) pukul 11.00 akhirnya meninggal dunia, Kamis (8/6/2023) sore.

Kabar duka tersebut disampaikan paman korban, Lokius William Tanikwele (33). Sola disebut meninggal di RSUP Dr Kariadi pukul 17.16 WIB. Kabar tersebut didapat dari ayah Sola.

“Ayahanda Sola yang mengabarkan, Sola dinyatakan meninggal dunia pukul 17.16 WIB,” ujarnya melalui pesan singkat, Kamis (8/6/2023).

Sedangkan ibu korban, Yuliana Evelien (37) yang meninggal di lokasi kejadian telah dimakamkan, Kamis (8/6/2023) siang. Lokius William menceritakan sosok Yuliana yang dikenal enerjik.


Baca juga:  Relawan Kidul Kali Siap Menangkan Ngebas

“Jadi orangnya itu nggak bisa diam, nganterin sekolah lah, les lah, bola lah, semuanya sama dia, setiap hari. Super duper pokoknya,” ujar Lokius saat di sela permakaman Yuliana, TPU Jatisari, Mijen, Semarang, Kamis (8/6/2023).

Kecelakaan maut di turunan Ngaliyan akhirnya menewaskan 3 orang, satu Yuliana Evelien Tanikwele (37), seorang bocah bernama Adriel Cirrello (12, dan Sola Gracia Ribka Utama (10).). Ajaibnya, anak Yuliana yang juga kakak Sola, Matthew Danish Yudha Utama (11) selamat dalam kejadian tersebut.

Kronologi kejadian Yuliana pulang dari menjemput anak-anaknya sekolah dan sempat mampir ke salah satu bank. Sedangkan truk bermuatan pasir itu melaju dari barat tak terkendali dan menimpa mobil yang dikemudikan Yuliana. Truk dump bernopol H 1891 DG itu lebih dulu menabrak truk boks pengangkut galon hingga terguling.

Baca juga:  Lomba Paskibra dan Cepat Tepat Bela Negara Piala Dandim 0733, Inilah Juaranya

Guru Sekolah Terang Bangsa Semarang, Kristin mengatakan korban yang turut meninggal dalam kecelakaan, Adriel merupakan tetangga Yuliana. Setiap menjemput kedua anaknya selalu memberikan tumpangan Adriel untuk berangkat dan pulang sekolah bersama.

“Adriel selalu berangkat bareng dengan Yuliana karena tetangga,” ujar Kristin kepada wartawan.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menanggapi kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Prof Hamka Ngaliyan, menyayangkan ketegasan pihak kepolisian (Satlantas Polrestabes Semarang, red) yang dinilai tidak menjalan tugasnya secara benar.

“Sudah ada rambu larangan untuk angkutan barang pada jam tertentu tidak boleh operasi, yakni sekitar pukul 05.00 WIB sampai 22.00 WIB. Tapi tetap dibiarkan beroperasi hingga kembali terjadi kecelakaan maut,” ungkapnya kepada Jateng Pos, Kamis (8/6/2023).

Baca juga:  Calon Bupati Wina Tak Berminat Daftar PDIP

Menurutnya, ironi sekali di ujung jalan ada Kantor Polisi yang seharusnya melakukan penindakan terhadap kendaraan pelanggar rambu tersebut. Ia sangat menyayangkan seakan terjadi pembiaran.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Jangan sopir disalahkan dan dijadikan tersangka. Beranikah polisi menetapkan pengusaha truk menjadi tersangka,” tandasnya.

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengaku belum bisa berbicara banyak terkait kasus tersebut lantaran masih dalam tahap penyelidikan.

“Saya update dari Ditlantas Polda membantu kami dalam proses analisa olah TKP lewat tim TAA (Traffic Accident Analysis), mereka menganalisis kejadian laka ini secara digital,” ujarnya, Kamis (8/6). (trb/dtc/muz)