JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kota Semarang kembali mengukir prestasi dengan menyabet penghargaan kota paling berkelanjutan dalam bidang Penataan Ruang dan Infrastruktur yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia Green City Metric di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Depok, Selasa (1/8). Adapun penganugerahan UI Green City Metric diberikan kepada kota dan kabupaten di Indonesia yang berhasil memenuhi berbagai kriteria sebagai kota atau kabupaten berkelanjutan.
Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan rasa syukurnya karena kota Semarang kembali mendapatkan penghargaan dari salah satu Universitas ternama di Indonesia tersebut.
“Kami tentu saja merasa bersyukur bahwa Kota Semarang dalam bidang tata ruang dan infrastruktur mendapatkan apresiasi dari Universitas Indonesia,” ujar perempuan yang akrab di sapa Mbak Ita.
Meski kota Semarang menjadi salah satu kabupaten/kota yang mendapat penghargaan tersebut, Mbak Ita tidak menampik bahwa masih ada PR-PR yang harus segera diselesaikan di Kota Semarang. Dirinya mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pembenahan-pembenahan infrastruktur khususnya dalam menghadapi ancaman El Nino dan juga menghadapi musim penghujan nantinya.
“Tetapi saat ini masih banyak yang harus dilakukan pembenahan-pembenahan, apalagi saat menghadapi El Nino dan juga nanti musim penghujan. Karena rob, banjir serta longsor masih menjadi PR bagi Pemerintah Kota Semarang,” tuturnya.
Dirinya juga menyebut bahwa penghargaan ini bisa menjadi penyemangat dalam upaya melaksanakan program-program pembangunan berkelanjutan di Kota Semarang. “Penghargaan ini semoga bisa menjadi penyemangat kita untuk bagaimana kemudian bersama-sama melakukan penyempurnaan pembangunan berkelanjutan di Kota Semarang,” pungkas Mbak Ita.
UI Green City Metric tahun 2023 ini diketahui merupakan yang kedua kali diselenggarakan. Penghargaan tersebut sebagai dukungan UI dalam upaya mendorong Kabupaten/Kota menerapkan program-program yang berkelanjutan.
Dalam acara penganugrahan Kabupaten/Kota berkelanjutan tersebut terdapat 6 kategori yang dinilai, antara lain: Penataan Ruang dan Infrastruktur (SI), Energi dan Perubahan Iklim (EC), Tata Kelola Sampah dan Limbah (WS), Tata Kelola Air (WR), Akses dan Mobilitas (TR), dan Tatapamong/Governance (GV). (*)