Kotak Kosong Pilkada Sukoharjo Menang di 113 TPS, Partisipasi Pemilih Turun

Rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo 2024. (ade ujianingsih/Jatengpos)

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Sukoharjo 2024 pada Senin (2/12/2024) malam.

Hasilnya, pasangan calon tunggal nomor urut 1, Etik Suryani dan Eko Sapto Purnomo, berhasil unggul melawan kotak kosong dengan perolehan suara sebanyak 319.923 suara. Namun diketahui kotak kosong mencatatkan kemenangan di 113 tempat pemungutan suara (TPS).

TPS dengan kemenangan kotak kosong tersebar di delapan kecamatan, yakni Baki, Bendosari, Gatak, Grogol, Kartasura, Mojolaban, Polokarto, dan Sukoharjo Kota. Total suara yang diperoleh kotak kosong di seluruh Sukoharjo mencapai 159.256 suara.

Berdasarkan data KPU, jumlah suara sah pada Pilbup Sukoharjo 2024 sebesar 479.179 sementara suara tidak sah sebanyak 29.413.


Baca juga:  Alwin Basri Ajak Kader PDIP Menangkan Ganjar-Yasin

Jika dibandingkan dengan Pemilu 2020 silam dengan DPT 662.436, jumlah suara tidak sah ini lebih tinggi. Sebab pada pilkada Sukoharjo 2020 silam jumlah suara tidak sah hanya sebesar 20.727. Sementara suara sah pada 2020 lalu sebesar 499.608.

Di satu sisi, dari jumlah DPT Pilbup Sukoharjo 2024 sebanyak 684.491 yang menggunakan hak suaranya pada 27 November lalu sebesar 507.524 pemilih. Artinya terdapat sebanyak 176.967 pemilih tidak menggunakan hak konstitusinya pada 27 November lalu alias golput.

Ketua KPU Kabupaten Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo, menjelaskan angka partisipasi pemilih mengalami penurunan signifikan. Pada Pilkada 2024, partisipasi pemilih tercatat 74 persen, menurun dibandingkan Pilkada 2020 yang mencapai 80 persen.

Baca juga:  Gerindra Rekomendasi Etik Suryani - Eko Sapto di Pilkada Sukoharjo

Syakbani mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi tren penurunan partisipasi ini.

“Penurunan partisipasi pemilih bersifat nasional, bukan hanya di Sukoharjo. Namun, secara khusus, Sukoharjo menghadapi tantangan seperti banyaknya warga yang merantau. Mereka tidak sempat kembali untuk memberikan suara,” jelasnya.

Selain itu, maraknya informasi hoaks yang beredar di masyarakat turut memengaruhi antusiasme pemilih.

“Hoaks masih menjadi tantangan serius bagi kami. Banyak masyarakat yang termakan isu-isu negatif yang meragukan kredibilitas pemilu,” pungkasnya. (Dea)