JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono menegaskan, untuk daerah yang melaksanakan pilkada dengan satu pasang calon, tetap akan ditetapkan dan digelar sesuai jadwal pilkada serentak 27 Nopember 2024.
“Untuk daerah yang pesertanya satu pasang calon (paslon) , tetap akan digelar dengan ketentuan masyarakat mencoblos kertas suara yang berisi kolom paslon dan kolom kosong,” katanya, kepada JatengPos. Co. id, Jumat 13 September 2024.
Dengan ketentuan itu, dia menghimbau masyarakat tetap harus memilih diantara dua kolom. Yakni kolom bergambar paslon atau kolom kosong (kotak kosong. red).
“Tetapi ingat, kolom kosong itu bukan paslon. Tetapi suara sahnya tetap akan dihitung, ketika nantinya yang menang kolom kosong, berarti tidak ada paslon yang terpilih alias tidak ada pemenang,” imbuhnya.
Dalam keadaan yang menang kolom kosong, KPU akan menyerahkan hasilnya kepada pemerintah. Sesuai mekanisme yang sudah berjalan, diusulkan untuk dilakukan pemungutan suara lagi pada tahun 2025. Selama satu tahun kedepan pemerintahan akan diisi pejabat pemerintah alias PJ.
“Nanti istilah pilkada lagi itu apa belum diputuskan. Karena sebetulnya di UU disebutkan keserentakan itu di tahun 2925 ini, sehingga akan berlaku serentak setiap lima tahun, dengan kejadian pemungutan lagi berarti tidak terjadi keserantakan,” jelasnya.
Jika pada pemilu 2025 yang menang kolom kosong lagi, KPU tetap menyerahkan kepada pemerintah. Apakah nanti akan diisi pejabat sementara atau bagaimana sudah menjadi domain pemerintah.
Sedangkan untuk paslon yang bergambar, Handi Tri Ujiono menjelaskan untuk dianggap menang dari kotak kosong harus meraih suara 50 persen plus 1 suara.
“Jika tidak, berarti yang menang kolom kosong, yang artinya tidak ada yang terpilih juga,” imbuh Handi.
Asal tahu, di Jawa Tengah ada tiga daerah yang nantinya hanya ada satu pasang calon. Yakni Brebes, Banyumas, dan Sukoharjo. Semua partai politik berkoalisi mengusung satu pasang saja. Itu terjadi, biasanya karena paslon tersebut terlalu kuat. Sehingga tidak ada paslon lain yang berani melawan. (jan)