Kunjungi Solo, Caleg Perindo Sentuh Rakyat Kecil

Dropping air, fogging hingga bawa warga ke RS

Kunjungi Solo, Caleg Perindo Sentuh Rakyat Kecil
Caleg DPR RI Partai Perindo KRAT Henry Indraguna saat berdialog dengan warga Dusun Ngglinggang, Kendel, Kemusu, Boyolali.

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Perindo KRAT Henry Indraguna meminta para kader dan caleg Perindo lainnya untuk turun langsung menyentuh masyarakat dan tidak menggunakan politik uang untuk mendapatkan hati warga. Pasalnya, saat ini masih banyak masyarakat, khususnya rakyat kecil yang butuh perhatian dan tindakan nyata untuk meringankan beban mereka.

“Saya pikir begini di 2019 ini marilah kita bersosialisasi dengan masyarakat tidak hanya duduk-duduk saja. Apalagi main politik uang, sekarang sudah tidak jamannya lagi. Saat ini jamannya milenial, anak muda yang pintar yang bekerja keras melayani masyarakat dan mendengarkan persoalan masyarakat, bersentuhan langsung dengan mereka, turun ke lapangan melihat langsung kondisinya dan apa yang dibutuhkan,” ujarnya.

Hal itupula yang saat ini ia lakukan dengan turun langsung ke masyarakat dan fokus kepada hal-hal kemanusiaan yang meliputi pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dengan turun ke bawah diakui Caleg DPR RI nomor urut 1 itu ia bisa melihat sendiri kondisi riil di masyarakat dan tahu apa yang dibutuhkan dan yang perlu dilakukan untuk membantu. Dan saat nanti terpilih bisa mengetahui program apa yang harus disusun yang mengena.

Baca juga:  Temuan 1731 Konten Hoaks, Mafindo Kampanyekan Prebunking

“Saya menyebutnya politik kasih sayang. Dan memang sampai saat ini belum pernah ada yang melakukannya. Kalau menurut saya sebagai Caleg DPR RI selama turun ke lapangan merasakan betul masih banyak warga yang membutuhkan bantuan khususnya di bidang kesehatan, perekonomian dan pendidikan. Sehingga itu yang saya fokuskan,” ujarnya.


Sementara itu, dalam kunjungannya ke Solo Raya, Caleg Daerah Pemilihan (Dapil) V, Solo, Sukoharjo, Klaten, Boyolali itu selama dua hari melakukan sejumlah kegiatan sosial.

Dimulai dengan memberi bantuan air bersih sebanyak 10 tangki di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu Boyolali. “Kita harus segera atasi permasalahan ini. Dan harus segera diberikan. Maka bantuan air kita kirim di sini,” beber Henry.

Baca juga:  Di Tingkat Pedagang, Harga Cabai Di Solo Masih Bertahan Tinggi

Dirinya pun paham, bantuan air tak menyelesaikan masalah kekeringan rutin oleh sebab itu ia berjanji jika nanti dapat kesempatan menjadi wakil masyarakat. “Air itu kebutuhan hidup yang utama. Pemerintah harus segera menangani ini hal ini. Dan yang paling penting pemerintah harus hadir sendiri untuk melihat masalah masyarakat,” ujarnya.

Selain berdialog langsung dengan warga, dalam kesempatan itu Henry juga sempat menengok sejumlah warga desa yang membutuhkan pengobatan intensif. Tanpa basa basi iapun langsung menginstruksikan agar tiga warga tersebut dibawa ke rumah sakit di Solo agar mendapatkan perawatan yang seharusnya.

 “Langsung kami bawa ke RS Kasih Ibu agar mendapatkan pengobatan hingga sembuh. Karena kondisinya sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Baca juga:  Masjid Al Hijrah Beri Hadiah Sepeda Motor Untuk Jemaah yang Rajin Sholat Subuh

Selain itu, Henry juga berdialog dengan warga Desa Demakan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Ia sempat mengunjungi salah satu warga difabel akibat mengalami kecelakaan kerja.

“Kasus kecelakaan kerja seperti ini masih menjadi masalah utama kaum pekerja kita. Jadi hal seperti ini tak boleh disepelekan, karena menjadi momok menakutkan bagi kaum pekerja di Indonesia. Khususnya bagi mereka yang bekerja mengandalkan tenaga fisiknya untuk memenuhi hidup sehari-hari,” urainya.

Kegiatan sosial Henry pun dilanjutkan dengan memberikan bantuan berupa fogging di 100 rumah di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo. Dimana dalam kesempatan itu ia sendiri menjajal mesin fogging.

“Kenapa kita lakukan fogging karena ini berhubungan dengan kesehatan masyarakat, apalagi saat ini sedang musim DBD. Dengan kegiatan ini kami harap bisa mengantisipasi serangan DBD, apalagi kalau sampai sakit biaya pengobatannya pasti mahal,” pungkasnya. (Jay/bis)