JATENGPOS.CO.ID, PURWOKERTO – Kyai Ja’far, pengasuh Pondok Pesantren Aljamil, Mersi, Purwokerto sangat sepakat jika para alim dan santri masuk pemerintahan.
Harapanya supaya ilmu agama dari pesantren bermanfaat untuk negara dan masyarakat. Apa lagi, saat ini dunia birokrasi butuh birokrat yang takut menyimpang.
Hal itu disampaikan Kyai Ja’far saat Gus Yasin (Taj Yasin Maimoen) silaturahim ke ponpes Kyai Ja’fat di Ponpes Al Jamil, Jumat 18 Oktober 2024.
“Kulo remen dan sangat setuju jika orang alim atau Kyai atau santri memimpin pemerintahan. Sebab birokrasi sangat membutuhkan orang berilmu yang takut menyimpang dalam melayani masyarakat,” kata Pak Kyai kepada Gus Yasin.
Dengan datangnya Gus Yasin, Kya Ja’far mengucapkan senang lahir batin semoga pondoknya dapat barokah. Dirinya bersama santri dan keluarga pondok siap berjuang.
“Lahir batin mugi angsal barokah jenengan Gus. insyaa Alloh kita siap sareng-sareng berjuang kagem Gus Yasin,” katanya lagi.
Menurutnya, Banom (Badan Otonom) NU Purwokerto juga sudah bergerak ke masyarakat. Semangat luar biasa untuk memenangkan Luthfi-Yasin.
Kyai Ja’far bercerita, mengurus masyarakat itu tidak mudah. Contohnya mengurus santri. Ibaratnya pagi digembleng ilmu agama, siangnya keluar pondok, pulang lagi sudah berubah. Pengaruh lingkungan luar sangat cepat meracuni santri.
“Masyarakat kondisine memang ngoten niku Gus, jenengan kedah sabar mengurus masyarakat,”pesannya.
Karenanya Pak Yai mendoakan semoga Gus Yasin selamat dalam mengemban amanah kedepan.
Gus Yasin berharap silaturahim membawa berkah buat dirinya dan Ahmad Luthfi.
“Niki kulo nyadong dungo sama Panjenengan Yi, sama poro Masayeikh, poro Gus, mugi berkah hajat dan maksud kawulo,” katanya.
Gus Yasin juga matur kepada Pak Yai, bahwa langkahnya ini sudah mendapat restu Gus Yusuf (Ketua PKB Jateng), dan Gus Rozin (Ketua PWNU Jateng).
“Nyuwun dungo 2029 mangke gantian Gus Yusuf Gubernur, kulo wakil mawon karena spesialis wakil,” kata Gus Yasin yang dijawab wakil presiden, oleh Pak Yai Ja’far. (*)