JATENGPOS.CO.ID, REMBANG – Pelatihan penulisan artikel ilmiah populer bagi guru semua jenjang kembali digelar di Kabupaten Rembang Jawa Tengah.
Kegiatan dilaksanakan sejak Sabtu(23/10 hingga 24/10) dengan tatap muka virtual. Kegiatan pendampingan mulai tanggal 25- 30 Oktober 2021 melalui grup whatapps.
Acara dihadiri kadisdikpora, ketua PGRI, ketua APKS PGRI Rembang.
Ketua APKS PGRI Kab. Rembang, Drs Nur Hasan, M.Pd mengataka, kegiatan Guru Berkarya 4, kerja sama dengan Jateng Pos dilakukan karena banyak permintaan dari guru agar APKS PGRI memfasilitasi pelatihan Penulisan kegiatan dilakukan secara daring,karena masih dalam kondisi pandemi covid19.
Para peserta diberikan kesempatan menulis artikel ilmiah populer di harian Jateng Pos dua kali penerbitan.
Kegiatan pelatihan menulis artikel di Rembang menjadi sarana untuk meningkatkan kompetensi guru dalam berkarya. Apalagi kebutuhan angka kredit guru salah satunya bisa dipenuhi dari artikel sesuai buku 4 PKB. Hal tersebut juga ditandaskan oleh ketua PGRI Rembang.
Kadindikpora kab Rembang Mardi, S.Pd, MT, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan APKS PGRI Kab. Rembang dan kerja sama dengan Jateng Pos.
Mardi berharap setelah pelatihan peserta menindaklanjuti dalam penulisan artikel, dan peserta tidak perlu ditagih panitia untuk mengumpulkan artikel. Penulisan artikel ilmiah salah keterampilan literasi guru dalam bidang Menulis.
Tukijo yang juga penulis buku tersebut, menjelaskan penulisan ada 3 tahap. Yaitu pra menulis, menulis, dan pasca menulis.
Menurutnya sebelum menulis, guru harus menentukan topik. Kemudian membuat outline tulisan. Tentu juga melakukan riset.Baik riset tindakan maupun riset literatur.
Menurutnya, untuk menulis artikle di koran, guru harus mampu menangkap ide yang booming di masyarakat. Khusus untuk kebutuhan angka kredit, guru harus mengangkat topik permasalaha pembelajaran yang dilaksanakan. Beda dengan guru, kepala sekolah bisa menulis dengan topik 3 tugas kepala sekolah, yaitu supervisi, kewirausahaan, dan manajemen.
Pelatihan kali ini diikuti 170 peserta dari semua jenjang guru SD, SMP. SMA/SMK dan madrasah. Pada kesempatan tersebut, hadir Tukijo dari Kelas Literasi Guru Jawa Tengah. Tukijo menjelaskan teknik dasar jurnalitik hingga teknik penulisan artikel ilmiah populer di media massa.
Ia juga menjelaskan bahwa aspek pemahaman topik dan kebahasaan harus dikuasai penulis. Khususnya penggunaan ejaan, diksi, dan tata bahasa. Konsep penulisan tetap berkiblat pada tata bahasa baku bahasa Indonesia. Sedangkan untuk judul antara 3 sampai dengan 6 kata.
Tukijo yang juga Duta Rumah Belajar Kemdikbud melanjutkan dengan paparan dasar penyuntingan. Menurutnya penyuntingan tulisan bisa dilakukan sendiri dengan istilah swasunting. Aspek yang disunting meliputi penyajian dan kebahasaan. Maka setelah selesai menulis, tulisan diendapkan dulu, Kemudian dibuka kembali untuk melakukan penyuntingan.
Artikel para peserta akan diterbitkan di koran Jateng Pos, sebagai koran tingkat provinsi. Selama ini karya guru bisa dinilai angka kreditnya. Hal tersebut yang makin memantik para guru untuk terus menulis.(*/tkj/jan)