Layanan Call Center 150094 Permudah Pengaduan Trans Semarang

PELATIHAN : Kepala BLU UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan beserta petugas dan pegawai BLU UPTD Trans Semarang disela kegiatan Pelatihan Dasar Hubungan Media 7-9 Maret di Bandungan Kabupaten Semarang. alkomari/jateng pos
PELATIHAN : Kepala BLU UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan beserta petugas dan pegawai BLU UPTD Trans Semarang disela kegiatan Pelatihan Dasar Hubungan Media 7-9 Maret di Bandungan Kabupaten Semarang. alkomari/jateng pos

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Masyarakat yang ingin melakukan pengaduan atas pelayanan transportasi BRT Trans Semarang kini semakin mudah. Ini menyusul dengan mulai tersedianya layanan Call Center 150094 oleh Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Trans Semarang.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan. “Selama ini banyak pengaduan dari masyarakat terkait pelayanan, baik menyangkut sopirnya, petugas tiketing maupun pelayanan di shelter,” ujarnya disela kegiatan Pelatihan Dasar Hubungan Media bagi petugas dan pegawai BLU UPTD Trans Semarang 7-9 Maret di Bandungan Kabupaten Semarang.

Pihaknya berharap adanya layanan Call Center tersebut bisa memudahkan masyarakat dalam menyampaikan aduan. “Layanan call center ini terbilang baru, sosialisasinya memang masih kita gencarkan, sementara ini sosialisasi call center baru dilakukan dengan menempel stiker di bus BRT,” terangnya.

Baca juga:  Gaji Supir BRT Bakal Dinaikan

Ade mengutarakan, sejauh ini banyak keluhan dari masyarakat terkait pelayanan bus BRT. Misalnya sopir yang ugal-ugalan saat mengoperasikan bus BRT, kemudian bus yang tidak berjalan sesuai dengan jalur atau rute yang sebenarnya, maupun pelayanan petugas tiketing yang mengambil keuntungan dari penjualan tiket. “Tidak hanya ulah sopir yang ngebut dan membahayakan penumpang, tetapi juga banyak pengaduan lainnya seperti petugas tiket yang tidak ramah dengan penumpang,” imbuhnya.

Ade menegaskan sejak dipercaya Walikota Semarang Hendrar Prihadi memimpin BLU UPTD Trans Semarang, dirinya langsung berbenah. Perbaikan hampir dilakukan pada semua divisi baik operasional, pengaduan maupun divisi lainnya.


“Atas pengaduan yang masuk sejauh ini kita juga langsung mengambil tindakan tegas dengan memberhentikannya. Tahun ini sudah ada sekitar 30 an yang kita berhentikan karena menyalahi ketentuan operasional pelayanan bus,” tegasnya.

Baca juga:  Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban di Solo Mulai Naik

Selain itu, lanjutnya, Bus BRT Trans Semarang akan terus meningkatkan pelayanan kedepannya. Misalnya shelter transit Simpanglima yang akan diperlebar karena dinilai sudah tidak menampung penumpang saat transit hendak pindah dari satu koridor ke koridor lainnya.

Pemkot Semarang juga berencana akan membuka Koridor VII pada April mendatang. Sebanyak 15 unit BRT Trans Semarang yang akan melayani koridor baru itu sudah siap, termasuk pengurusan surat-surat atau administrasi juga sudah rampung. “Saat ini tinggal menunggu proses lelang yang ditargetkan pada pertengahan Maret 2018 sudah bisa ditentukan pemenang tendernya,” tandasnya.

Koridor baru itu memiliki rute mulai Terminal Terboyo, Kaligawe, Jl. Wontermonginsidi, Jl. Arteri Soekarno Hatta, kemudian masuk ke dalam relokasi Pasar Johar. Bus lalu melanjutkan rute menuju Jl. Pattimura, Bubakan, Kota Lama, Jl. Pemuda, Tugu Muda, Jl. Imam Bonjol, dan kembali melalui rute semula menuju Terminal Terboyo.

Baca juga:  Penumpang Trans Semarang Menurun Dratis Menyusul Kebijakan Bekerja dari Rumah

Ade juga berharap pelatihan hubungan media yang diselenggarakan oleh Koneksi Insitute ini bisa meningkatkan pengetahuan petugas dan pegawai BLU UPTD Trans Semarang, kaitannya dengan berhubungan dengan media dan melakukan pencitraan yang baik atas Bus Trans Semarang. (bis/mar)