JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Virus Corona atau (COVID-19) sudah menjadi pandemi global di dunia. Menyikapi kondisi tersebut, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan beberapa langkah untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di lingkungan Kementerian ATR/BPN.
Upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Kementerian ATR/BPN diatur melalui Surat Edaran Nomor 2/SE-100.TU.03/III/2020 tertanggal 16 Maret 2020.
Kepala BPN Kota Semarang, Sigit Rahmawan Adhi mengatakan bahwa dengan adanya surat edaran dari Kementrian ATR/BPN terkait pencegahan penyebaran virus corona maka pelayanan di Kantor BPN Kota Semarang dibatasi.
Untuk pelayanan yang awalnya mulai pukul 08.00 – 16.30 wib menjadi pukul 09.00-16.00 sedangkan loket awalnya mulai 08.00-16.00 sekarang ini mulai 09.00-15.00 wib. Tujuannya untuk memberi perlindungan atas kesehatan dan keselamatan pegawai terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-19.
“Penyesuaian layanan di BPN Kota Semarang ini mulai 16 Maret 2020 hingga batas waktu menyesuaikan dengan edaran pusat, kami menghimbau agar masyarakat yang tidak ada kepentingan yang mendesak diharapkan menunda untuk ke BPN dengan tujuan mengurangi jumlah pengunjung. Selain itu menyarankan melakukan layanan melalui online yang sudah disediakan oleh BPN supaya pelayanan tatap muka dapat diminimalkan tujuannya jelas untuk kebaikan bersama,” ungkapnya.
Selain itu, bagi para pengunjung di Kantor BPN Kota Semarang dilakukan thermal scanner untuk mengetahui suhu tubuh jika didapat pengunjung dengan suhu tubuh tinggi maka akan disarankan kembali kerumah serta bagi yang normal untuk mencuci tangan dengan handsainitezer yang telah disediakan. Bahkan usai pelayanan menurut Sigit, semua ruangan terutama ruang pelayanan dibersihkan dengan disinsektan supaya ruangan kembali steril. Ia juga menyarankan bagi pengunjung yang telah selesai urusannya di BPN supaya segera mungkin meninggalkan kantor BPN.
“Semua ini kami lakukan untuk kebaikan bersama, ini adalah bentuk antisipasi sehingga bersama-sama saling menjaga kesehatan. Kami juga ada layanan online yang mestinya dapat dimanfaatkan, sebagai contoh anak-anak sekolah juga belajarnya secara online juga bisa maka kita semua juga harus mulai belajar melakukan pelayanan melalui online juga,” imbuhnya.
Penyebaran COVID-19 di Indonesia sangat cepat, hingga saat ini sudah lebih dari 100 orang menjadi suspect virus ini. Melihat kondisi tersebut, langkah kedua mencegah penyebaran COVID-19 adalah membatasi kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak orang serta menunda perjalanan dinas dalam dan luar negeri. (fid/akh)