JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG– Sekolah yang berada di kawasan pinggiran Kota Semarang acap menghadapi kendala pada saat pelaksanaan ujian berbasis komputer. Oleh karena itu pengadaan komputer di sekolah tersebut harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Anggota Komisi VI DPR Juliarni Batubara mengecek bantuan 20 unit komputer yang berasal dari dana tanggung jawab sosial perusahaan milik Bank Mandiri untuk SMP Hasanudin 7 Kota Semarang yang berada di pinggiran Ibu Kota Jawa Tengah itu.
“Permohonan bantuan ini disampaikan langsung pihak sekolah ke Bank Mandiri, kami hanya membantu ‘follow up’, karena Bank Mandiri merupakan bagian dari mitra kerja Komisi VI,” kata politikus PDIP itu usai mengecek langsung ke SMP Hasanudin 7 Kota Semarang, Sabtu.
Menurut dia, bantuan dalam bentuk PC tersebut sangat bermanfaat bagi sekolah yang berlokasi di pinggiran itu.
Terlebih sebagai lembaga pendidikan swasta, kata dia, sekolah tersebut harus memenuhi kebutuhannya tanpa ada bantuan dari negara.
“Tidak mungkin juga kalau semua harus dibebankan kepada orang tua siswa,” katanya.
Ia menjelaskan permohonan bantuan ini disampaikan langsung kepada BUMN yang memiliki CSR, tanpa melalui anggota dewan.
“Memang nanti tidak diberikan 100 persen sesuai permohonan yang diajukan, tetapi mekanismenya tidak rumit,” katanya.
Sementara Kepala SMP Hasanudin 7 Kota Semarang Ali Mashar berterima kasih atas pemberian bantuan PC senilai Rp100 juta tersebut.
Ia mengatakan bantuan 20 unit PC ini sangat bermanfaat karena selama ini sekolah tersebut tidak bisa menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer secara mandiri.
“Selama ini kami harus menginduk ke sekolah yang lain yang memiliki komputer,” katanya.
Dengan bantuan ini, kata dia, ke depan setidaknya pelaksanaan UNBK bisa dilakukan mandiri, secara bergelombang
“Pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan ialah pemasangan jaringan internet mengingat sekolah ini berada di kawasan pinggiran kota,” katanya. (rit/bis)
iklan