Lepas TdL 2018, Ridwan Kamil Optimis Pariwisata Kuningan Berkembang

JATENGPOS.CO.ID, KUNINGAN – Event sport tourism Tour de Linggarjati (TdL) IV sudah dimulai. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi melepas 157 peserta dari 8 negara di lapangan sepakbola Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi, Kabu Jumat (26/10).

TdL 2018 kali ini mengambil tagline Lintas Alam, Kenali Budaya, dan Cintai Sejarah. Melalui tagline ini, tujuannya memperkenalkan wisata dan kuliner Kuningan hingga mancanegara.

Ridwan Kamil mengatakan, dengan diselenggarakannya ajang balap sepeda bertaraf internasional ini, Kabupaten Kuningan akan memiliki dampak positif. Di antaranya, sebagai ajang promosi potensi pariwisata yang ada, meliputi kekayaan wisata alam dan sejarahnya.

Juga, lanjutnya, sebagai peningkatan ekonomi karena menumbuhkan perputaran ekonomi, dengan banyaknya transaksi jual-beli.

iklan

“Tour de Linggarjati, event yang diselenggarakan oleh Kabupaten Kuningan, patut mendapatkan apresiasi. Dengan harapan, akan menjadi event balap sepeda terbaik tingkat regional, nasional, sampai internasional. Karena, menurut informasi, peserta pembalap ada juga yang berasal dari Malaysia, Thailand, Filipina, dan Eropa,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Kang Emil berpesan, agar masyarakat senantiasa menjaga kesantunan, dan keramah-tamahan dalam menjamu para atlet sepeda yang menjadi peserta TdL. Karena bagaimana pun merupakan tamu yang harus dihormati.

“Berikan senyum yang bisa memikat para tamu di Kuningan. Supaya, mereka semua terkesan akan kebaikan masyarakat Kabupaten Kuningan. Dan, menjadikan sebuah testimoni baik, hingga mampu menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara lainnya,” kata Kang Emil.

Baca juga:  Pulihkan Kepercayaan Publik, Dinas Pariwisata, Kemenpar dan PHRI Gelar Babacakan Munggahan Bareng di Anyer

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sangat mengapresiasi penyelenggaran Tour de Linggarjati 2018. Menurutnya, dengan alam yang indah, kekuatan wisata sejarah, dan budaya yang tinggi, Kabupaten Kuningan akan menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan.

Untuk itu, Menpar Arief Yahya mendorong untuk terus digelar beragam event yang dapat mendongkrak pariwisata Kabupaten Kuningan.

“Kuningan beruntung memiliki keindahan alam yang indah itu bisa dijadikan suatu event internasional. Itu adalah promosi yang harus ditangani dengan baik,” kata Menpar Arief Yahya.

Bupati Kuningan, Acep Purnama mengatakan, adanya TdL ini banyak manfaatnya. Antara lain, meningkatkan prestasi olahraga bersepeda, berkembangnya pariwisata di Kabupaten Kuningan, serta dapat dikenalnya keharuman nama Kabupaten Kuningan hingga mancanegara.

“Terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat, Kementerian Pariswisata, pihak sponsor, masyarakat Kabupaten Kuningan, serta pihak lain yang telah mendukung terselenggaranya event Tour de Linggarjati ke-4 ini,” ujar Bupati Acep.

Untuk peserta Tour de Linggarjati IV Tahun 2018, diikuti oleh 157 peserta. Terdiri dari, kategori Youth dengan 38 atlet laki-laki dan 10 atlet perempuan. Kategori Junior, 35 atlet laki-laki dan 12 perempuan. Dan, kategori Elite dengan 53 atlet laki-laki dan 9 perempuan. Total keseluruhan, 157 peserta.

Adapun, peserta lokal dari Kabupaten Kuningan ada 6 atlet, 104 atlet dalam negeri dari luar daerah, dan 47 atlet berasal dari luar negeri.

Baca juga:  Dieng Culture Festival Hadir Lagi, 100.000 Wisatawan Jadi Target

Berlangsung selama tiga hari, tanggal 26 – 28 Oktober 2018. Dan, 3 kategori perlombaan, ITT ( Individual Time Trial ), IRR ( Individual Road Race), dan Criterium.

Dalam hal pariwisata, Jawa Barat memang juara. Keindahan alam dan keistimewaan budayanya sudah tak terbantahkan. Salah satunya Kabupaten Kuningan. Daerah ini memiliki pesona yang tak terbantahkan. Potensinya sangat beragam. Selain Gunung Ciremai, ada banyak ragam destinasi wisata menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan.

Dan ini semua akan dieksplore lewat TdL 2018. Menurut Sekertaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara, TdL 2018 merupakan salah satu cara untuk membawa Kabupaten Kuningan di dunia global.

“Kabupaten Kuningan memiliki potensi yang luar biasa yang layak untuk dikembangkan. Kemenpar memiliki kewajiban untuk memperkenalkan potensi-potensi itu. Salah satunya lewat event sport tourism yang selama ini terbukti ampuh mempromosikan pariwisata di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Ukus Kuswara.

Sementara, Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni menambahkan, boleh dibilang Kuningan merupakan paket lengkap wisata alam. Udaranya sangat sejuk. Ditambah lagi keberadaan Gunung Ciremai membuat pesona dan panorama yang disuguhkan pun mengesankan.

“Hampir semua fenomena alam ada di Kuningan. Dari mulai air terjun yang cantik, perbukitan yang eksotik hingga taman wisata alam yang Instagenik menjadikan destinasi wisata di Kuningan layak didatangi,” ujar Sumarni didampingi Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan.

Baca juga:  Larangan Mudik dan Arus Balik Diperpanjang hingga 7 Juni

Menurut Sumarni, sport tourism merupakan bagian penting dalam mengembangkan potensi-potensi pariwisata dan kebudayaan yang ada di Jawa Barat.

“Sport tourism merupakan bagian penting dalam mengembangkan pariwisata di Kuningan. Salah satunya adalah melalui aspek media value, yang berguna untuk mempromosikan potensi-potensi pariwisata di Kuningan,” ujar Sumarni.

Wawan menambahkan, urusan pariwisata, Kuningan memang memiliki banyak potensi. Mulai dari wisata sejarah seperti Gedung Pertemuan Linggarjati hingga wisata alam seperti Taman Nasional Gunung Ciremai dan deretan air terjun cantik.

“Kabupaten Kuningan juga dikenal dengan kelezatan kuliner khasnya. Seperti tapai ketan dan jeniper. Barang-barang kerajinannya pun terkenal sangat indah,” ujar Wawan.

TdL menjadi agenda tahunan Kabupaten Kuningan sejak 2015. Acara ini diambil dari nama gedung sejarah Perundingan Linggarjati, yang juga terletak di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, saksi bisu tempat perjuangan diplomatik kemerdekaan bangsa Indonesia pada 1946.

TdL 2018 sebagian besar melintasi ruas-ruas jalan kabupaten dan jalan desa di wilayah timur Kuningan, dengan jumlah desa terlintasi sekitar 107 desa yang kondisi jalannya sempit tetapi bagus dengan jalur berbelok-belok dan turun naik. Di samping kekuatan fisik, pembalap juga perlu keterampilan saat melintasinya.A

iklan