JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Yessaya Glenaldo Anugerah, drumer cilik asal Kota Lunpia Semarang, patut berbangga atas raihan prestasi yang ditorehnya dalam bakat bermusik yang dipunyai sejak usia dini.
Melaju ke babak final kompetisi bergengsi ‘Drum of Global’ di Kanada Negara Amerika Utara. Prestasi tersebut, menjadi cikal bakal Yessaya untuk menjadi seorang drumer profesional di masa yang akan datang. Tak tanggung – tanggung, Yessaya mampu menembus babak puncak dalam kompetisi kategori Junior Drumer. Ia, satusatunya wakil Indonesia dari 36 Negara yang ambil bagian kompetisi musik kelas dunia tersebut.
“Saya bersyukur mendapat dukungan dari orang tua dan sekolah musik yang menjadi pengembangan bakat khususnya dikelas musik drum,” ujar salah satu anak didik Halmahera Music School Semarang ini.
Bagi, Yessaya yang masih tercatat sebagai murid kelas 5 SD Bernardus Semarang itu, meski kompetisi dilakukan secara virtual. Raihan prestasi yang diraihnya, merupakan pembuktian diri dalam bakat yang mampu dikembangkan dengan baik.
“Proses audisi yang dilakukan secara online dari setiap peserta, menjadikan motivasi untuk berkreativitas. Sebagai orang tua bersama guru pengajar, kami berikan arahan untuk Yessaya membuat video dengan format demo performa drum all genre,” terang Chandra Tjiang, orangtua Yessaya.
Dalam Kategori usia junior drum dan memainkan solo drum karya sendiri. Yessaya mampu meraih tahapan tertinggi menjadi satu – satunya wakil Semarang dan Indonesia.
“Semoga semua sesuai program dan bisa meraih terbaik dari terbaik, mengimbangi peserta lainya dari banyak negara yang mengikuti kompetisi,”imbuh Chandra.
Yessaya, mengaku tak ingin berlebihan atas prestasi yang diraihnya. Baginya, bisa masuk menjadi salah satu peserta kompetisi junior drum level internasional tersebut, adalah bagian dari konsistensi pengembangan talenta musik yang dipunyai.
“Pokoknya harus bisa menunjukan performa terbaik. Soal hasil, performa terbaik yang akan membuktikan level prestasi dalam kompetisi tersebut,” pungkas, Yessaya yang juga penggemar, Echa Sumantri dan Dave Weckel sang drumer kelas dunia pujaanya. (ucl/muz)