JATENGPOS. CO. ID, JAKARTA- Gonjang-ganjing partai Golkar hingga mundurnya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto mendapat tanggapan politisi senior Golkar Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut berpendapat Golkar jangan mau diatur-atur oleh orang luar. Dia berharap semua kader Golkar untuk tetap solid. Sehingga tidak akan diintimidasi pihak luar siapapun mereka.
“Saya agak kaget mendengar kabar gonjang-ganjing partai kita ini. Partai Golkar sebagai aset demokrasi bangsa. Mau didorong agar ada munas luar biasa, sebelum Munas Desember 2024,” kata Luhut.
“Saya menghimbau kepada seluruh kader, janganlah Golkar mau diatur-atur oleh orang luar. Biarlah Golkar menentukan jalanya sendiri,” kata Luhut seperti video yang beredar.
“Saya juga bertanya apa yang salah dengan pak Airlangga Hartanto, saya bersama dia orangnya baik, prestasinya di Golkar juga bagus.”
“Sekali lagi saya harap kader Golkar jangan mau diintimidasi pihak luar oleh siapapun yang membuat Golkar jadi tidak solid.”
Luhut menghimbau agar kader Golkar merapatkan barisan. Semua harus taat AD/ART.Jangan mendorong munas luar biasa
“Saya himbau teman-teman, ayo rapatkan barisan kita semua, kita dukung Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), saya percaya hasil Munas yang lalu, apapun Golkar tetap solid, ” imbuhnya.
Asal tahu, Airlangga menyatakan mundur dari Ketum Golkar, Sabtu malam. Dia mengaku mundur karena pertimbangan pribadi keluarganya agar fokus menjalankan tugas sebagai menteri di masa transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo.
Namun banyak pihak menilai itu akibat tekanan sekelompok internal Golkar yang tidak setuju keputusan Airlangga selama ini yang cenderung mengikuti kemauan Jokowi dalam Pilkada DKI.
Apa lagi, belakangan muncul spanduk di Jakarta bertuliskan “Gibran for Golkar”. Juga berkembang isu pengganti Arilangga adalah Bahlil, salah satu menteri Jokowi. Dari kabar yang beredar, setelah pensiun Jokowi juga akan didapuk menjadi Ketua Dewan Pembina partai beringin. Para pengamat menilai, jika itu terjadi kontrol Jokowi kepada pemerintahan Prabowo masih akan berlanjut. Tapi semua belum mendapat konfirmasi dari kubi Jokowi. (*/jan)