Lulusan STIE Bank BPD Jateng Kreatif Ciptakan Peluang

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Ketua STIE Bank BPD Jateng membuka seminar Microfinance berbasis Finance Technologi, di Hotel Gets Semarang. FOTO : AMBAR ADI WINARSO/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – STIE Bank BPD Jateng semakin serius menyiapkan para lulusannya untuk siap bersaing di dunia kerja. Terutama bagi lulusan Jurusan Akuntansi, untuk siap menjadi akuntan yang mampu bersaing.

Ketua STIE Bank BPD Jateng Siti Puryandani menyampaikan, lulusan akuntansi atau jurusan lainnya disiapkan memiliki skill dasar yang kuat untuk menunjang kreatifitas.

“Pinter saja tak cukup, tapi juga kreatif karena mensikapi tuntutan perubahan jaman dan teknlogi. Harus bisa menciptakan peluang baru, dengan basik entrerprenuer,” katanya, usai Seminar Microfinance Berbasis Financial Technology, yang dibuka oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Hotel Gets Semarang, kemarin.

Dari 350 mahsiswa STIE, separuhnya adalah Jurusan Akuntansi, sebelum lulus mereka dibekali ketrampilan seperti praktikum auditing, lab auditing, lab perbankan, sampai sesi perkuliahan dengan praktisi luar kampus untuk mengajar perpajakan, syariah akuntan, dan lainnya.

iklan
Baca juga:  Warga Masyarakat Senang dan Antusias Ikuti Open House dengan Mbak Ita

“Sehingga saat magang atau placement kerja tepat sesuai kompetensi keilmuannya. Serapan lulusan Akuntansi 46 persen masih di perbankan, baik di akuntannya atau posisi lainnya. Banyak pula di kantor akuntan publik baik lokal maupun nasional,” katanya.

Sementara, Edy Supriyono narasumber dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengaku, jika Indonesia masih sangat kekurangan tenaga akuntan. Bahkan kalah jumlah dengan Philipina. “Jangan sampai akuntan asing menguasai dalam negeri, akuntan Indonesia harus kompetitif dengan mengikuti pekembangan teknologi finance,” katanya.

Disampaikannya, perkembagan teknologi financial terus naik sejak 2012. Ada investasi tinggi Rp.4 miliar dollar AS sejak 2012, dan naik sampai 50 kali lipat sampai 2017 ini. “Teknologi finansial menggerus tenaga akuntan dan perbankan, di negara maju ada pengurangan SDM di perbankan sebesar 30 persen. Ini tantangan sekaligus peluang,” paparnya.

Baca juga:  Pemkot Semarang Pasang Papan Pengumuman Sunan Kuning Bebas Prostitusi

Peluang lulusan akuntan saat ini terbuka pada semua bidang baik di pemerintah maupun swasta. “Pemerintah sudah merilis jika semua laporan keuangan harus di setujui akuntan beregister negara. Akuntan bisa ambil peluang disitu,” pungkasnya. (aam / bis/sgt)

 

iklan