JATENGPOS.CO.ID, LIVERPOOL – Real Madrid kembali menelan kekalahan di Liga Champions, kali ini dari Liverpool dengan skor 2-0 di Anfield, Kamis (28/11/2024). Gol Alex McAllister di babak pertama dan tambahan dari Cody Gakpo pada menit ke-76 mengunci kemenangan tuan rumah.
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Real Madrid, terutama setelah dua kemenangan meyakinkan atas Osasuna dan Leganes dengan total tujuh gol tanpa balas.
Liverpool terbukti sebagai lawan dengan level berbeda, menunjukkan dominasi penuh sepanjang pertandingan. Madrid hanya mampu mencatat tiga tembakan tepat sasaran, termasuk satu dari kegagalan penalti dan dua lainnya di masa injury time.
Musim ini, masalah Madrid melawan tim-tim besar masih menjadi sorotan. Format baru Liga Champions mempertemukan mereka lebih awal dengan tim-tim kuat seperti Borussia Dortmund, Milan, dan Liverpool.
Statistik lima pertandingan melawan tim-tim tersebut serta lawan Barcelona dan Atletico Madrid di liga memperlihatkan hasil yang mengecewakan: tiga kekalahan, satu hasil imbang, dan hanya satu kemenangan.
Laga ini mungkin menjadi salah satu titik terendah dalam musim Real Madrid sejauh ini. Meskipun Liga Champions dan La Liga masih jauh dari selesai, pertandingan di Anfield memiliki potensi untuk membawa konsekuensi jangka panjang.
Madrid kini menghadapi jadwal padat dengan laga melawan Getafe di kandang yang di atas kertas terlihat mudah. Namun, dua laga tandang berikutnya melawan Athletic Bilbao dan Girona, serta pertandingan krusial melawan Atalanta di Liga Champions, menjadi ujian berat.
Hasil dari tiga laga tersebut bisa menentukan apakah Madrid masih kompetitif dalam perburuan gelar musim ini. Ancelotti dan para pemainnya harus segera bangkit dan memperbaiki performa, terutama di pertandingan penting melawan tim-tim besar.
Konsistensi dan adaptasi terhadap tekanan tinggi akan menjadi kunci untuk membalikkan situasi. Jika tidak, Real Madrid berisiko kehilangan peluang di berbagai kompetisi yang mereka ikuti musim ini.
Madrid di bawah Ancelotti memang biasanya begini, cukup kesulitan di awal musim, lalu mulai menemukan permainan terbaik mereka di pertengahan.
Masalahnya, kalender akan segera memasuki bulan Desember yang padat pertandingan dan belum ada tanda-tanda performa Madrid membaik secara konsisten.
Usai laga, gelandang serang Madrid, Jude Bellingham mengakui Liverpool memang bermain lebih baik bahkan sejak menit pertama pertandingan. “Saya kira secara jujur, sejak menit pertama mereka telah menguasai jalannya pertandingan. Kami tidak pernah memaksimalkan peluang-peluang yang kami miliki,” katanya.
“Kami terlalu sering menyerahkan bola sehingga mereka tetap memegang kendali. Mereka lebih siap daripada kami, ini sangat mengecewakan. Ini adalah hasil yang buruk melawan tim dengan performa terbaik di Eropa. Kami kecewa dengan penampilan kami dan penting untuk memenangkan tiga pertandingan berikutnya dan memberikan diri kami kesempatan untuk lolos,” sambung Bellingham.
Jude Bellingham turut berkomentar soal kegagalan Kylian Mbappe mengkonversi penalti. Menurutnya Mbappe merasakan tekanan besar. Lalu ia menegaskan El Real kalah bukan karena Mbappe gagal mengeksekusi penalti.
“Itu bisa saja terjadi. Ia adalah pemain yang luar biasa, namun tekanan yang ia pegang karena betapa hebatnya ia sangatlah besar. Penalti tersebut bukanlah alasan mengapa kami kalah. Mereka tampil lebih baik dari kami. Saya tahu bahwa ia akan menciptakan lebih banyak momen yang akan sangat berarti bagi klub ini,” tambahnya.
Sang juara bertahan sekaligus pemilik trofi Liga Champions terbanyak, Real Madrid, terancam tidak lolos ke fase gugur musim ini. Pasalnya, Los Merengues sudah menelan tiga kekalahan dari lima laga.
Madrid saat ini berada di peringkat 24 klasemen yang notabene jadi batas terakhir fase play-off untuk ke fase gugur Liga Champions. Madrid kalah tiga kali, menang dua kali, dan mengoleksi enam poin. Teranyar, tren positif Madrid kala melawan Liverpool di Liga Champions berakhir di pertemuan kedelapan.
Carlo Ancelotti, pelatih Madrid, mengakui timnya layak kalah menghadapi Liverpool yang sedang berada di momentum bermain bagus. Terlebih, setelah Kylian Mbappe gagal mencetak gol penalti untuk Madrid – begitu juga Mohamed Salah di Liverpool.
“Hasilnya tepat. Liverpool pantas menang karena punya momentum bagus, sedang dalam performa terbaiknya, dan bermain dengan intensitas,” tutur Ancelotti di laman resmi Madrid.
“Kami bertahan di babak pertama, tapi kami membuat beberapa keputusan buruk dengan umpan terakhir kami. Kami berkompetisi dan berjuang hingga penalti. Saya puas tim berkompetisi dengan baik,” ucapnya.
“Kami harus terus seperti ini dan ini adalah jalan ke depan. Kami menjadi kompetitif lagi dan kami telah berkorban. Ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, tapi kami akan terus meningkatkannya dan itu saja,” lanjut dia.
“Saya tidak menyesali pendekatan ini. Idenya adalah bertahan dengan baik dan menyerang dari belakang dengan membawa bola. Kami memiliki keunggulan dalam empat atau lima transisi. Pendekatannya baik-baik saja.”
Ironisnya Madrid terancam gagal lolos ke fase gugur dan itu terjadi pada format baru Liga Champions, yang menggunakan fase liga. Namun, Ancelotti tidak patah arang soal kans timnya lolos ke fase gugur.
“Pertandingan hari ini tidak menentukan karena meski pun kami menang akan sulit mencapai delapan besar. Kami harus mencapai 24 besar dan finis setinggi mungkin. Kami akan mencapai 24 besar dan bersaing seperti tahun lalu,” tegas Ancelotti.
Gelandang senior Madrid, Luka Modric, juga optimis soal kans Madrid lolos ke fase berikutnya.
“Kami tidak terbiasa kalah, tapi ini adalah Liga Champions dan kami tahu ini adalah pertandingan yang sulit. Masih ada tiga yang tersisa dan kami harus meningkatkannya. Saya pikir kami akan melakukan itu,” ujar Modric.
“Masih ada peluang, kami harus percaya diri untuk tampil lebih baik. Kami menghadapi tiga pertandingan sulit, terutama melawan Atalanta, tapi jika kami memenangkan ketiganya, kami punya peluang untuk masuk delapan besar,” pungkasnya. (bol/riz)