JATENGPOS.CO.ID, WONOGIRI – Musibah banjir dan longsor di Wonogiri mengakibatkan dua orang meninggal di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo dan satu orang hilang. Ratusan rumah, harta benda rusak dan hilang ditelan longsor .
Berbagai elemen antara lain mahasiswa, pelajar, pramuka, organisasi masyarakat danorganisasi keagamaan hadir ikut memberikan bantuan materi dan tenaga. Seperti yang dilakukan Civitas Akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (Staimas) Wonogiri.
Program Staimas Peduli bersama masyarakat menerjunkan relawan dan membantu logistik sembako. Tahap pertama telah disalurkan di Posko Pengungsi Desa Dlepih Kamis (7/12). Untuk tahap keduaa rencana akan dilaksanakan akhir bulan ini.
Korlap Relawan Staimas Peduli, Bob Sugiyanto mengatakan terdampak banjir dan longsor perlu mendapat perhatian serius. “Selain butuh logistik, anak anak sekolah juga butuh perhatian. Rumah tempat tinggal mereka butuh segera dibangun. Kesehatan harus dijaga. Pengungsi yang mengalami trauma juga perlu penanganan trauma healing,” katanya, kemarin.
Relawan Staimas Peduli tergabung bersama BPBD Wonogiri, BPBD Soloraya, Basarnas, PMI, Tagana Jateng, AlMANSA Peduli, Yayasan Arroyan, Dompet Sosial DSM, SAR, Pramuka, Ormas Pemuda, PSH Terate, Pelajar MAN Wonogiri, Pramuka Wira Kartika, Fatayat, Ansor, PDPM, Muhammadiyah dll.
Selain di Wonogiri, STAIMAS Peduli juga akan mengirimkan bantuan untuk korban banjir di Pacitan Jatim, di Bantul DI Yogjakarta.
Ketua Staimas DR Bramastia mengungkapkan perguruan tinggi sebagai pusat pengkaderan peradaban harus memiliki kepedulian sosial.
“Ini ujud pengabdian nyata dan pengejawantahan tridharma perguruan tinggi,” imbuhPriyana Humas didampingi Ketua LPPM STAIMA Dewi Agustini S.Sos MM. (bgs/mar)