JATENGPOS.CO.ID. UNGARAN- Masalah kemiskinan masih menjadi beban pembangunan daerah, meski dalam lima tahun terakhir ini angka kemiskinan di Kabupaten Semarang mengalami penurunan. Diharapkan peran serta mahasiwa yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) turut membantu menggerakkan ekonomi warga desa.
Pernyatan demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang Drs Gunawan Wibisono, MM saat acara penerimaan mahasiswa KKN Undaris Ungaran di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, kemarin.
Disebutkan, peran mahasiswa KKN dalam menggerakkan usaha produktif warga desa di lokasi KKN sebagai langkah percepatan meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
“Manfaatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk membantu warga meningkatkan kesejahreraan. Jangan hanya mengutamakan program pembangunan fisik namun harus mampu memberdayakan warga,” ujar Sekda Gunawan Wibisono.
Dikatakan lebih lanjut oleh Sekda, para mahasiswa memiliki kemampuan pembeda yakni daya analisa yang kritis. Kemampuan yang didapat di bangku kuliah itu, lanjutnya, dapat dimanfaatkan untuk menganalisa berbagai potensi dan kemampuan warga desa lokasi KKN.
Setelah itu dapat disusun program kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan warga setempat. “Jadi dapat dikembangkan potensi ekonomi yang ada ataupun potensi desa lainnya guna meningkatkan kesejahteraan warga,” tegasnya.
Diakui Sekda, penurunan kemiskinan selama ini belum memenuhi target yang ditentukan. Angka kemiskinan masih di kisaran 7,7 persen dan menjadi 6,5 persen pada tahap berikutnya. Karena itu perlu dukungan dari semua pihak termasuk para mahasiswa KKN.
Guna mencapai hasil yang diharapkan, para mahasiswa juga diminta untuk pandai menjalin komunikasi dengan kepala desa maupun perangkat lainnya serta tokoh masyarakat. Tujuannya agar program kerja yang telah disusun mendapat dukungan warga. Sehingga dapat berdampak langsung bagi kesejahteraan warga.
Rektor Undaris Ungaran Dr Drs Lamijan SH MSi dalam sambutannya mengatakan, Undaris kali ini melepas sebanyak 209 mahasiswa KKN dan disebar di beberapa desa/kelurahan di Kecamatan Bergas. Mereka akan didampingi sepuluh dosen pembimbing untuk bekerja sama dengan warga sampai 27 Februari mendatang.
“Tujuannya memang untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh para mahasiswa dalam kehidupan nyata di masyarakat. Terutama untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat dan desa setempat,” pungkasnya. (muz)