KEBERSAMAAN: Kepala sekolah dasar (SDN) 02 Tlogosari Wetan Kecamatan Pedurungan Zumri, SPd MM dan jajaran guru foto bersama di halaman sekolah SDN Tlogosari Wetan 02.
JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Lima tahun lalu SDN Tlogosari Wetan 02 Kecamatan Pedurungan terlihat sederhana dan biasa-biasa saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman dalam lima tahun terakhir ini, SD Negeri yang masuk wilayah UPTD Kecamatan Pedurungan ini semakin berkembang dan berprestasi.
Tidak hanya itu saja sekolahan yang berada di Jalan Woltermonginsidi Raya ini juga makin megah bangunannya. Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar juga semakin lengkap. Padahal dulu sempat mengalami kekurangan ruang kelas.
Hal ini dibenarkan Kepsek SDN Tlogosari Wetan 02, Zumri SPd MM kepada Jateng Pos saat ditemui di sela aktivitasnya. Pria yang sudah sejak 2013 lalu memimpin sekolah tersebut pernah merasakan kondisi sekolah seperti sekolahan pada umumnya yang berada di wilayah pinggiran yang jauh dari pusat kota.
“Saya waktu masuk sini, langsung melakukan perubahan berusaha merubah sekolah ini maju dan berkembang, diawali dengan memperbaiki fasilitas pendidikan seperti gedung atau ruang kelas. Saya sedih, dahulu sekolah sini kekurangan ruang kelas sehingga sistem belajar mengajar tidak nyaman,” ujarnya.
PENDIDIKAN KARAKTER : Upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap Senin pagi menanamkan sikap disiplin, cinta tanah air dan mandiri perlu terus dilakukan agar para siswa semakin hebat
Menurut Zumri, jumlah ruang kelas hanya ada enam kelas sementara jumlah siswanya sangat banyak dan hanpir per ruangan harus digunakan tiga kali shif.
“Bayangkan, ini tentu sangat tidak nyaman dirasakan siswa saat belajar belum selesai, sudah ditunggui siswa shif kedua ketiga,”
urainya.
Zumri menceritakan, perlahan namun pasti bertekad melakukan perbaikan. Pertama dilakukan adalah kemudian membuat proposal pengajuan bantuan pembangunan ke pemerintah kota Semarang. Dengan penuh kesabaran, akhirnya proposal yang diajukan bisa direalisasikan secara bertahap.
“Dimulai dengan membangun lantai dua penambahan kelas, mempercantik dengan keramik di dinding sekolah, menaikkan halaman agar bebas banjir, bikin kamar mandi tambahan dan lavatori untuk anak laki-laki,” ujarnya.
Dikatakan, bertambah tahun, pembangunan terus berlangsung hingga seperti sekarang ini. Cara ini juga ia lakukan seperti di sekolah lain sewaktu menjabat sebagai kepala sekolah. “Penampilan
gedung harus diutamakan. Akhirnya sarana fasilitas mendukung kemudian saya mengajukan Pengembangan Pendidikan Karakter (PPK) dan mendapat persetujuan,” ujar Zurmi.
Di Kecamatan Pedurungan ada tiga sekolah PPK, yakni SD Kalicari 2, SD Gemah dan SD Tlogosari Wetan 02. Ditegaskan, untuk fasilitas penampilan sekolah makin maju dan berkembang banyak orangtua murid senang.
Jumlah siswa juga terus bertambah, bahkan sampai sering menolak siswa baru karena kuotanya
terbatas setiap ajaran baru. “Semuanya sudah bagus, kemudian berusaha mengangkat sekolah tersebut dengan seni agar bisa dikenal. Saya pernah mengajukan bantuan ke kementerian berupa alat karawitan dan disetujui. Tujuan meminta bantuan alat karawitan memang ingin mengangkat PPK budaya Jawa,” tandas Zurmi.
Ditambahkan, untuk menunjang sebagai PPK sekolah budaya jawa juga akan menamai masing-masing ruang kelas dengan nama punakawan dan perwayangan. “Alhamdulillah, kita juga pernah juara karawitan saat ada lomba di Museum Ronggowarsito dan kini karawitan kita juga maju tingkat kota mewakili UPTD Kecamatan Pedurungan,” pungkasnya. (gus/sgt)
