JATENGPOS.CO.ID, YOGYAKARTA – Yogyakarta mempunyai cara tersendiri untuk memeriahkan HUT ke-73 Kemerdekaan RI. Yaitu melalui Malioboro Night Festival. Acara ini digelar 11-12 Agustus 2018.
Acara yang digagas Dinas Pariwisata Provinsi Yogyakarta, dibikin meriah dengan 8 panggung. Terdiri dari 1 panggung utama dan 7 panggung komunitas. Semunya tersebar di sepanjang Jalan Malioboro.
Perhelatan ini, melibatkan berbagai komunitas dari berbagai disiplin seni di Yogya. Namun, ada juga sejumlah bintang tamu top. Seperti Anterdans, Jasmine, Tashoora, Iwa K, Sweet Martabak, yang perform di malam pertama.
Untuk malam kedua, tampil Luna Dance, KPJ Malioboro, Robbrs, Bhatara Experimental Folk, dan Mocca. Sedangkan di panggung komunitas akan dimeriahkan oleh komunitas seni sekitaran Yogya, seperti Komunitas SKA, Om Bardi, Karista Classic dan banyak lain.
Deputi Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, festival ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara. Termasuk lama tinggal di Yogyakarta.
“Dengan event yang mengusung tema Regeneration ini, wisatawan yang berkunjung pun makin aware terhadap Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang penuh geliat seni dan budaya,” ujar Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Sumarni, Sabtu (11/8).
Sumarni menambahkan, festival ini ingin mengungkap dua sisi kota Yogyakarta. Yaitu wajah kota yang tak hanya kaya romansa masa lalu, namun memiliki perkembangan budaya kontemporer.
“Untuk itu penampilan yang disuguhkan pun bukan sebatas hanya artis nasional saja. Seniman tradisional hingga kontemporer siap meramaikan MNF 2018,” ujar Sumarni.
Sementara, Kepala Bidang Pemasaran Area I Wawan Gunawan mengatakan, pesona Yogyakarta sudah tidak bisa terbantahkan. Dan dengan acara ini semakin memperkuat itu semua.
“Pariwisata Yogyakarta selalu bisa memberikan kejutan-kejutan baru dalam berbagai kesempatan. Acara-acara yang sudah berjalan rutin pun selalu bisa menjadi patokan bagaimana mengemas sebuah event pariwisata yang baik. Yogyakarta itu keren. Berwisata sepertinya selalu pas jika dilakukan di sini,” ujar Wawan Gunawan.
Sedangkan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi menjelaskan, event ini diharapkan menjadikan Malioboro sebagai destinasi wisata utama yang unthinkable ketika wisatawan manca berkunjung ke Yogya.
“Dari event ini wisatawan bisa tahu ada sebuah living culture di sini. Ini sebenarnya magnet wisatawan memilih Yogyakarta sebagai destinasi,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku tidak pernah ragu dengan kreativitas Yogyakarta. Menurutnya, Kota Gudeg seperti Bali-nya Pulau Jawa. Kulturnya sangat kental. Alamnya pun luar biasa.