JATENGPOS.CO.ID, Semarang – Ratusan siswa dan alumni SMK Pelayaran Wira Samudra melakukan aksi unjuk rasa di depan Kampus Pelayaran Wira Samudra, Semarang.
Ratusan massa yang di wakili oleh Restu Ismunato sekalu koordinator aksi, mengatakan, ada banyak masalah yang terjadi di SMK Pelayaran Wira Samudra yang membuat siswa dan alumni terkatung katung nasibnya.
Sejak akhir bulan desember 2017 sebenarnya sekolah telah mendapatkan pengesahan dari Direktorat Jendral Perhubungan Laut untuk dapat melaksanakan the deck officer class IV training program and the engine officer class IV training program, namun faktanya standar standar yang ditetapkan dari dinas pendidikan dan perhubungan belum dapat dipenuhi sehingga menghambat kegiatan kami, kami seperti diabaikan nasibnya oleh yayasan”, ujarnya, Kamis (10/01).
Selanjutnya, ia menjelaskan beberapa masalah yang menjadi penyebab dari terjadinya aksi pada hari ini, sekolah belum melaksanakan Surveillance Audit 2018, adanya ketidakjelasan pembongkaran beberapa ruang praktik sejak 27 Desember 2017 hingga saat ini, penggabungan kelas karena sekolah lain yang menempati wilayah SMK Pelayaran Wira Samudra pasca pembongkaran, dan adanya beberapa kebijakan yayasan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Dengan adanya masalah masalah tersebut, kami menuntut pihak yayasan untuk memberikan kejelasan terkait approval, ruang kelas dan ruang praktik yang di bongkar dan malah digunakan oleh sekolah lain,” bebernya.
Selain itu, massa peserta aksi juga menuntut adanya pengkajian ulang atas kebijakan kebijakan yayasan, dan dapat menjamin masa depan taruna hingga mendapatkan sertifikat kompetensi keahlian kelas IV. (ntan/fid)