Masa Masuk Sekolah, BRT Koridor Solo-Sumberlawang Banyak Diminati

TERMINAL SRAGEN: Jajaran Komisi D DPRD Jateng bersama Dinas Perhubungan Jateng saat meninjau Terminal Sragen. FOTO:IST/DOK. SETWAN

JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN– Kepala Balai Trans Jawa Tengah (Jateng) Agung Pramono mengatakan, Trans Jateng khususnya koridor Solo-Sumberlawang saat ini telah mengalami kenaikan pendapatan karena masa sekolah sudah tiba, terutama ke daerah Sangiran.

“Dinas Perhubungan Provinsi Jateng berharap masyarakat dapat merasakan angkutan umum yang andal serta semoga pelayanan angkutan aglomerasi dapat diterima oleh segenap masyarakat Solo-Sumberlawang. Dengan penguatan angkutan massal dapat mengurangi kepadatan, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas dengan cara pengalihan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum,” ucapnya saat kunjungan kerja bersama Komisi D DPRD Jateng di Terminal Sragen, kemarin.

Dishub Jateng, lanjut Agung, untuk sekarang ini sudah bekerjasama juga dengan Bandara Adi Soemarmo. Terminal Trans Jateng ini merupakan Terminal Tipe C. Mengadakan edutrip dan eduwisata ke wilayah Solo dan Sangiran. Sampai pada Juli ada 30 kegiatan dari TK-mahasiswa.

Baca juga:  Proyek Baru 64 Persen, Komisi D Ultimatum Dinas dan Pihak Ketiga

Dalam kesempatan ini Komisi D DPRD Jateng melihat secara langsung pengelolaan lalu lintas dan angkutan umum di koridor Solo-Sumberlawang via Sangiran. Harga tiket untuk umum Rp 15.000-20.000 per orang, tersalur sampai di wilayah Wonogiri-Sukoharjo.

iklan

Untuk kemampuan masyarakat yakni sebesar 12.000, namun pada kemauannya hanya sebesar Rp 8.000. Targetnya sudah mencapai, proyeksi juga telah mencapai 92%.

“Saat ini kami sedang melakukan studi banding di berbagai daerah, salah satunya ke Terminal Kabupaten Sragen ini. Kami sedang menggali masukan-masukan untuk menguatkan materi dalam Penyusunan Raperda,” ungkap Alwin Basri Ketua Komisi D, kemarin.

Komisi D DPRD Jateng melakukan koordinasi terkait angkutan aglomerasi perkotaan Trans Jateng koridor Solo-Sumberlawang Via Sangiran (Sragen) guna pembahasan Raperda Penyelenggaraan Perhubungan.

Baca juga:  Pengukuran Kembali Audit Kasus Stunting hasil Verifikasi data AKS di Desa Temuroso Guntur

“Kesimpulan pada kunjungan adalah, diketahui bahwa low factor koridor Solo-Sumberlawang ini meningkat, maka “supaya segera berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk dijadikan bahan penyusunan Raperda. Karena untuk persyaratan okupansi sudah memenuhi yakni sebesar 75-85%,” ucap Chamim Irfani selaku Sekretaris Komisi D. (muz)

iklan