Masuk Penghujan, Pemkot Petakan Daerah Rawan Bencana

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Memasuki musim penghujan tahun ini, ada beberapa daerah di wilayah Semarang yang harus berjibaku menghadapi bencana yang biasa terjadi ketika musim hujan

Daerah daerah rawan bencana yang menjadi perhatian adalah Gunung Pati, Gajah Mungkur untuk wilayah rawan longsor, daerah Mijen untuk wilayah tanah bergerak, sedangkan daerah Genuk Timur, Gayam Sari, Semarang Utara, untuk wilayah rob dan banjir

Dikatakan oleh Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Semarang, Ayu Entys Wahyu Lestari Endah, khusus untuk daerah Mijen adalah daerah terdampak tanah bergerak yang cukup parah karena memang sifat tanahnya yang memang bergerak.

Namun lebih lanjut dikatakannya lagi ada kesulitan ketika pemerintah kota ingin melakukan relokasi di daerah tersebut karena warga menganggap daerahnya merupakan daerah turun-temurun yang menjadi haknya

iklan
Baca juga:  Pemkot Gencarkan Program Rehab Rumah

“Jadi warga pindah hanya saat kejadian bencana saja, nanti kalau sudah agak reda akan kembali ke daerah tersebut padahal secara geografi daerah tersebut sudah tidak layak huni” jelasnya, Rabu (21/11/2018).

Selain itu, daerah rawan bencana di Deliksari masih dihuni sekitar 300 keluarga utamanya RW VI.

“Hampir setiap rumah di RW tersebut retak-retak,” ungkapnya.

Ayu menambahkan, secara teknis untuk bertempat tinggal, mereka sudah disiapkan tempat untuk bertempat tinggal.

“Kita sudah menyiapkan warga untuk pindah ke rumah susun daerah Genuk,” terangnya.

Walaupun warga masih tidak mau untuk direlokasi, ia akan tetap memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat agar bisa sadar akan ancaman bencana.

Baca juga:  Ahmad Luthfi Bersimpuh di depan Lansia Pedagang Bunga Setaman Pasar Ir Soekarno Sukoharjo

“Kita juga tetap akan mengasih, pendampingan, penyuluhan, penyuluhan, dan edukasi terhadap masyarakat agar sama sama enak,”tukasnya. (ita/drh)

iklan