JATENGPOS.CO.ID, Solo – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Peternakan (Dispertan KKP) Kota Surakarta mengimbau masyarakat tidak mencuci daging hewan kurban saat akan dibagikan sesuai dengan aturan aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
“Kalau daging tidak dicuci, kalau jeroan kami mengimbau pencucian tidak di sungai,” kata Kepala Dispertan KKP Kota Surakarta Weni Ekayanti di sela pemeriksaan hewan kurban di tempat penampungan hewan Mojosongo, Solo, Jumat.
Ia mengimbau agar pencucian jerohan hewan kurban dilakukan dengan menggunakan air sumur sehingga lebih bersih sekaligus tidak mencemari air sungai.
“Kami akui sampai sekarang yang belum bisa tertangani dengan maksimal yaitu pencucian jeroan,” katanya.
Terkait dengan hal itu, ia meminta masyarakat membuat tempat pembuangan khusus untuk kotoran hewan kurban maupun limbah bekas cucian jeroan.
“Buat di tempat mini pemotongan, kotoran masuk di situ dan dicuci dengan air sumur, tetapi memang sampai sekarang belum bisa terlaksana secara keseluruhan,” katanya.
Untuk memastikan kesehatan hewan kurban, pihaknya menerjunkan 50 personel, termasuk dokter hewan, untuk melakukan pemeriksaan secara intensif di sejumlah tempat penjualan maupun penampungan hewan kurban.
Ia mengatakan pemeriksaan tersebut akan dilakukan hingga hari “H” penyembelihan.
Dia mengatakan sejauh ini belum ditemukan adanya penyakit berbahaya yang diderita hewan kurban.
“Kalaupun ada itu belek, biasanya kami obati dulu. Kalau sembuh maka bisa digunakan untuk hewan kurban, tetapi kalau tidak bisa sembuh maka ‘dipending’ (ditunda) dulu,” katanya. (fid/ant)