JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Penarikan uang tunai oleh perbankan dan masyarakat sudah mencapai Rp110 triliun pada tiga pekan bulan puasa, atau mencapai 58,4 persen dari total yang disiapkan Bank Sentral untuk periode Ramadhan-Lebaran tahun ini.
“Pada hari-hari esok kita akan menghadapi hari-hari kritikal. Bahwa minggu keempat sebelum Idul Fitri itulah biasanya orang berebut untuk menukarkan uang karena sudah mendapatkan THR,” kata Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi pada konferensi pers, di Jakarta, Rabu.
Bank Indonesia menyiapkan uang tunai khusus periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini sebesar Rp188,2 triliun. Jumlah itu naik 15,3 persen dibandingkan dengan kebutuhan pada periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp163,2 triliun.
Realisasi penarikan uang tunai sebesar Rp110 triliun itu sejak periode awal Ramadhan hingga 5 Juni 2018. Persentase penyerapan 58,4 persen itu meningkat dibandingkan realisasi pada 4 Juni 2018 yang mencapai 49,2 persen.
Menurut Rosmaya, dari jumlah penarikan itu, penarikan terbesar dilakukan di perbankan, yaitu mencapai Rp95,7 triliun atau 87 persen. Selain itu, penarikan melalui kas titipan sebesar Rp13,5 triliun atau 12,3 persen. Kemudian penarikan melalui loket BI sebesar Rp760,8 miliar atau 0,7 persen. Sisanya sebesar Rp 28,8 miliar melalui kegiatan lainnya.
Berdasarkan wilayahnya, realisasi penukaran tertinggi didominasi oleh masyarakat di Pulau Jawa selain wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebesar Rp46,1 triliun. Kemudian wilayah Jabodetabek sebesar Rp27,9 triliun dan Sumatera Rp18,3 triliun.
Sedangkan untuk penukaran uang tunai, Rosmaya mengatakan, terdapat 2.076 titik penukaran yang tersebar di seluruh Indonesia. “Di Jabodetabek, terdapat 160 titik penukaran. Di tempat-tempat kantor kas, bank, terakhir tanggal 5 Juni,” kata dia. (hfd/ant)