
SEMARANG. JATENGPOS.CO.ID– Kota Semarang mendadak menjadi merah, kala tersiar kabar mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri hadir dalam acara Pelantikan Walikota Semarang pada Senin (30/1) di Gedung Gradhika Bhakti Praja Pemprov Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang.
Benar saja, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati menghadiri pelantikan Hevearita Gunaryanti Rahayu –akrab dipanggil Mbak Ita—, sebagai Wali Kota Semarang. Kedatangannya disambut langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berserta sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah.
Megawati berserta rombongan tiba di Lanumad Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 11.11 WIB menggunakan pesawat khusus. Ganjar didampingi istri, Siti Atikoh, serta para kepala daerah sudah menunggu di tempat transit Lanumad Ahmad Yani.
Setelah transit sekitar 15 menit, rombongan Megawati Soekarnoputri beserta Ganjar Pranowo langsung menuju ke Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Sesampainya di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Megawati mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat Kota Semarang. Mereka memenuhi halaman parkir Kantor Gubernur Jawa Tengah sejak pagi.
Saat turun mobil, Mbak Ita secara langsung menyambut Megawati. Spontan Mbak Ita langsung mencium tangan Megawati hingga topi yang ia pakai terjatuh. Mbak Ita pun lantas menggandeng beliau hingga ketempat duduk.
Megawati duduk berdampingan dengan Mbak Ita, beliau pun terlihat berbicara dengan Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut. Lalu, di sebelahnya ada Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. Taj Yasin terlihat mengobrol sebentar dengan Megawati.

Tak lama berselang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengambil alih kursi yang diduduki oleh Tak Yasin disamping Megawati. Sempat tertangkap momen Ganjar Pranowo berbincang dengan Megawati, sebelum naik ke panggung untuk memberikan sambutan.
“Selamat datang sosok yang sangat kita rindukan. Terima kasih atas kehadiran Bu Megawati Soekarnoputri. Kita berbahagia karena Bu Mega berkenan hadir dalam pelantikan ini,” kata Ganjar saat memberikan sambutan dalam Pelantikan Wali Kota Semarang sisa masa jabatan 2021-2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyapa rombongan yang mendampingi Megawati Soekarnoputri. Di antaranya Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Hadir juga Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sekaligus mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Di hadapan Megawati, Ganjar mengatakan, saat ini ada 9 Kepala Daerah (Kada) perempuan di Jawa Tengah. Tujuh di antaranya kader dari PDI Perjuangan. Antara lain Bupati Purbalingga, Bupati Klaten, Bupati Sukoharjo, Bupati Demak, Bupati Grobogan, dan Bupati Sragen.
Spesial bagi Mbak Ita, karena menjadi Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Semarang. Ganjar mengatakan, Jawa Tengah jadi provinsi terbanyak se-Indonesia Kada perempuan.
Ganjar membeberkan, PDI Perjuangan adalah partai yang melahirkan Kepala Daerah (Kada) perempuan terbanyak. Dari 43 kepala daerah perempuan di seluruh Indonesia, 14 di antaranya adalah kader PDI Perjuangan. Jika ditambah dengan 9 Wakil Kada, maka PDI Perjuangan kini memiliki 25 pemimpin daerah perempuan.
“Inilah manifestasi spirit Marhaenisme dan Sarinah di era modern,” ucap Ganjar.
Ganjar lantas mengutip pemikiran Bung Karno dalam buku Sarinah, yakni ‘Yang mula-mula induknya kultur, dialah pembangun kultur yang pertama. Dia dan bukan laki-laki. Dialah pembentuk pembangun peradaban manusia yang pertama’.
Dari situ, Ganjar teringat pada sosok Kunti dalam epos Mahabharata. Digambarkan, Kunti sebagai perempuan tidak asal ‘nerimo ing pandum’, tapi juga sosok yang ‘nggetih’ berjuang untuk rakyatnya sekaligus guru yang membangun kultur serta adab bagi anak-anaknya.
“Kehebatan Kunti menitis pada para Kepala Daerah perempuan. Mereka bukan saja mampu menjadi pesaing serius dalam hal prestasi, beberapa di antaranya malah lebih berani dan progresif daripada kepala daerah laki-laki,” tuturnya. (akh/muz)