Mbak Ita Resmikan Fresh Flesh

DIRESMIKAN : Wakil walikota Semarang Ir Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau stan Fresh Flesh yang baru saja diresmikan.

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Fresh Flesh, salah satu perusahaan startup perdagangan grosir dan eceran daging berkualitas kini hadir di Kota Semarang. Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan soft opening toko daging Fresh N Flesh yang berlokasi di Jalan Sukun Raya No. 27, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (9/9).

Andi Wijaya, Owner Fresh N Flesh mengatakan, meski ditengah kondisi pandemi Covid-19 pihaknya terus melakukan ekspansi ke beberapa daerah dengan menggandeng UMKM-UMKM yang telah dikurasi oleh Wakil Wali Kota Semarang lewat ToMbakIta (Toko Mbak Ita).

“Disini menjual aneka daging, ada daging sapi, kerbau, kambing juga bebek dan ayam. Ada pula sayur mayur, serta perlengkapan dapur. Bahkan kami juga menggandeng UMKM lokal yang telah di kurasi ToMbakIta agar bisa masuk etalase,” ujar Andi.

ia menyebut jika pihaknya sengaja melakukan soft launching di tanggal cantik 9 September karena ia meyakini di bulan September ceria jadi bulan kebangkitan UMKM di Indonesia. “September ceria kita reborn. Jika kita mau berkembang pasti ada jalan,” ujarnya.


Baca juga:  Perundungan juga Menimpa Dokter Muda UNPAD Bandung, Suruh Sewa Hotel Seniornya Hingga Rp 65 Juta

Dalam soft opening Fresh Flesh kali ini pihaknya memberikan promo menarik bagi para costumer. “Ada promo 20 persen untuk semua pembelian daging di Fresh n Flesh selama seminggu ini,” ujarnya. Menurut Andi, di Toko daging Fresh n Flesh, harga daging sangat terjangkau bagi masyarakat, karena pihaknya menyediakan daging lokal maupun impor dengan harga bersaing.

“Kita ada daging lokal ada juga daging impor. Untuk menekan harga daging agar masyarakat tidak merasa daging mahal maka kita ambil daging impor. Daging disini dijual mulai dari harga 70ribuan perkilo, harga dibawah 100ribu sangat terjangkau bagi masyarakat. kami juga sudah pastikan prosedur dan kehalalannya dagingnya,” katanya.
Di gerai FreshFlesh tak hnaya menjual beragam varian daging berkualitas, tetapi terdapat juga UMKM lokal Semarang yang telah dikurasi sedemikian rupa oleh ToMbakIta. “Ada puluhan UMKM Semarang yang menjajakan produknya disini, semuanya telah dikurasi dan dibimbing Pemkot Semarang. Kami memfasilitasi tempat dan sarana prasarana seperti etalase dn sebagainya. Kami gandeng UMKM agar kembali bangkit ditengah pandemi,” ujarnya.

Baca juga:  Drama Sepuluh Menit Terakhir: PWI Jateng Gagal Pertahankan Kemenangan atas Dispora

“Justru ditengah pandemi kita malah melakukan ekspansi, kita buka banyak gerai di beberapa daerah. Kita buka di Ungaran dan Bandung dan kota lainnya karena peluang untuk food and baverage sangat luar biasa,” ujar Andi.

Menurutnya, ditengah kondisi pandemi masyarakat tidak perlu terpuruk terus menerus. “Kita harus bangkit, jangan sampai terpuruk ditengah kondisi PPKM dan pandemi Covid-19 seperti saat ini, namun kita harus punya kreatifitas serta belajar membangkitkan usaha. Jadi ditengah kondisi apapun pasti ada peluang. Dulu, saya juga dari berawal dari UMKM kecil dan pernah berada dalam kondisi terpuruk, namun saya berhasil bangkit dan bisa mendirikan FreshFlesh di Semarang ini,” imbuhnya.

Untuk mendapatkan produknya, masyarakat bisa datang langsung ke gerai FreshFlesh di Banyumanik Semarang, atau bisa lewat e-commerce baik lewat Gojek, Grab, Shopee bahkan pihaknya memfasilitasi ongkir gratis bagi masyarakat dengan area jangkauan.

Baca juga:  Bertahun-tahun Tak Bisa Jalan, Warga Gang Sempit Terharu Terima Sembako Mensos

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi upaya FreshFlesh telah memfasilitasi UMKM Kota Semarang dengan memberi ruang bagi UMKM.

“Tentu ini sejalan dengan program dari bapak Walikota agar UMKM bisa naik kelas. Kami pemerintah kota Semarang mengapresiasi Freshflesh yang berani membuka gerai ditengah pandemi Covid-19, katanya.

Ita sapaan akrabnya menyebut jika sinergi antara pelaku UMKM dan pemkot Semarang. “Pemilik juga memberikan tempat khusus pelaku UMKM, dan gratis serta diberikan sarana prasarananya. Tinggal pemerintah kota Semarang ini mendorong, jadi bagaimana interior, tata cara sampai packagingnya. Ini yang kita dorong, semoga sebentar lagi grand launching,” ujar Ita.

Menurut Ita, penurunan level dan mulai dibukanya sektor pariwisata dan tempat usaha membuat masyarakat berbondong-bondong ke Semarang. Diharapkan dengan adanya pusat oleh-oleh khusus masyarakat kota Semarang ini bisa memberikan dampak luar biasa pada pelaku UMKM agar bangkit di masa pandemi,” imbuhnya. (sgt)