Sujiono (2008:11.11), mengatakan bahwa menghitung merupakan cara belajar mengenai nama angka, kemudian menggunakan nama angka tersebut untuk mengidentifikasi jumlah benda. Menghitung merupakan kemampuan akal untuk menjumlahkan. Berhitung adalah salah satu cabang dari matematika yang mempelajari operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian (http:prari007luck.wordpress.com).
Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari matematika. Matematika akan selalu ada selama manusia ada karena matematika memiliki peranan yang sangat penting dalam berlangsung dan berkembangnya peradaban manusia. Kegunaan matematika selalu terasa dalam setiap aktivitas manusia. Suwangsih & Tiurlina (2010) mengemasnya menjadi dua poin utama yang mewakili kegunaan matematika, yaitu sebagai berikut.
- Matematika sebagai pelayan ilmu yang lain.
- Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalahnya dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika sebagai pelayan ilmu lain artinya bahwa banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika. Matematika menjadi dasar bagi perkembangan ilmu-ilmu lain. Misalnya, dalam memecahkan masalah kelistrikan digunakan perhitungan bilangan imajiner, konsep geometris digunakan untuk melukis mozaik, dan barisan bilangan digunakan untuk merancang alat musik.
Tetapi matematika merupakan mata pelajaran yang biasanya tidak disukai oleh siswa. Banyak siswa menghindari pelajaran ini dengan berbagai alasan. Padahal hampir setiap hari kita selalu berhadapan dengan matematika. Aktivitas pembelajaran matematika pada kelas dua SDN 02 Surajaya Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang belum mampu mencapai rata-rata sehingga berakibat hasil belajar siswa sebagian besar belum memenuhi KKM yang sudah ditentukan. Fakta ini didapat dari hasil evaluasi tes diperoleh ketuntasan belajar baru mencapai 55 %. Ketuntasan belajar masih di bawah standar ketuntasan minimum.Penyebab kurangnya hasil belajar siswa dikarenakan oleh tingkat pemahaman siswa yang kurang, pelajaran matematika yang dianggap sulit
Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa, penulis mencoba menggunakan metode pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Dengan metode ini, diharapkan siswa terlibat aktif, lebih antusias dan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
Alat peraga adalah alat bantu dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran diharapkan siswa dapat lebih cepat memahami dan mengerti tentang materi yang dipelajari. Proses pembelajaran dengan alat peraga membuat materi yang abstrak akan menjadi kongkrit atau realistik
Penulis sebagai guru perlu media atau alat peraga yang inovatif sehingga siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar matematika.Yaitu dengan menggunakan “Congklak”
Congklak adalah permainan tradisional Indonesia yang populer. Congklak juga suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan ini, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadang kala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil. Dalam permainan ini, pemain diberi kesempatan untuk menyusun strategi cara menang dengan memasukkan kerang sebanyak-banyaknya ke dalam gudang lawan. Meskipun ini adalah permainan yang menyenangkan hal ini memerlukan keterampilan dasar matematika dalam membuat langkah-langkah untuk melakukan gerakan panjang atau pendek, memilih tumpukan bidak permainan yang ganjil atau genap. Dalam permainan ini anak juga tanpa disadari menghitung cangkang kerang yang akan di jalankan.
Congklak memang merupakan salah satu permainan klasik yang akan membawa nilai nostalgia bagi para pemainnya. Sehingga menghitung asyik dengan congklak tanpa bosan.
Saat jam pelajaran matematika, bertemu dengan penghitungan dan angka- angka yang mengharuskan mereka untuk menghitung, mereka terlihat lebih asyik dan hasil belajar siswa meningkat secara siknifikan. Ini dibuktikan dengan hasil prosentase rata-rata ketuntasan siswa yang semula dibawah KKM menjadi diatas KKM.
Oleh :
Victoria Yuli Sutanti, S.Pd
Guru SD Negeri 02 Surajaya
Kecamatan Pemalang Kabupaten pemalang