Mengonsumsi Buah Pepaya Dapat Melancarkan ASI?

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Air susu ibu atau ASI adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemberian ASI secara ekslusif yang disarankan oleh pemerintah yaitu pemberian ASI saja sampai dengan usia bayi 6 bulan dan tetap diberikan ASI sampai usia anak 2 tahun yang ditambah dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Pada proses menyusui, sering kali terjadi kendala baik dari ibu maupun bayi seperti produksi ASI kurang, puting ibu lecet, atau bayi sakit. Berkurangnya produksi ASI menjadi salah satu kekhawatiran yang kerap dialami ibu menyusui. Tapi jangan lagi khawatir, karena dengan mengonsumsi buah pepaya ternyata dapat meningkatkan produksi ASI loh! Simak penjelasannya secara lengkap yuk!

Baca juga:  Kasus COVID-19 Naik Lagi, Banyumas Tunda Pembelajaran di Sekolah

Buah pepaya merupakan buah yang sangat familiar oleh masyarakat Indonesia karena mudah untuk didapatkan dan harganya terbilang murah. Tekstur yang lunak dan rasanya yang manis membuat buah ini banyak digemari oleh masyarakat. Buah ini biasa dikonsumsi secara langsung atau dijadikan jus atau salad buah bersama dengan buah lainnya. Buah pepaya mengandung laktogagum dan senyawa-senyawa aktif seperti alkaloid, polifenol, steroid, flavonoid dan substansi lainnya yang efektif dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI. Sebuah studi membuktikan, dengan pengkonsumsian sayur bening buah pepaya sebanyak 3 kali sehari selama empat belas hari dapat meningkatkan frekuensi menyusui menjadi lebih dari 8 kali per hari.

Saat seorang ibu mengonsumsi buah pepaya, kandungan laktagogum pada buah pepaya akan meningkatkan produksi ASI dengan cara merangsang dua hormon yang bertanggung jawab dalam produksi ASI yaitu hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Peningkatan produksi ASI ini dipengaruhi oleh adanya senyawa aktif seperti polifenol dan steroid yang juga terkandung dalam buah pepaya. Polifenol dan steroid akan mempengaruhi reflek prolaktin untuk merangsang alveoli yang bekerja aktif dalam pembentukan ASI. Selanjutnya hormon oksitosin mendorong kontraksi sel-sel miopitel yang mengelilingi alveolus dari kelenjar susu, sehingga dengan berkontraksinya sel-sel miopitel, isi dari alveolus akan terdorong keluar menuju saluran susu, sehingga alveolus menjadi kosong dan memacu untuk sintesis air susu berikutnya. Bagaimana, menarik bukan? jangan lupa dicoba ya!

Baca juga:  BINAHONG: Mengungkap Pengaruh Daun Binahong Terhadap Kesehatan Tubuh

 


Data Penulis:

Vani Haura Tsamarah

Program Studi Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Universitas Padjadjaran