Menjelang Maghrib Tercium Busuk, Ternyata Bau Mbah Solichin

Solichin, (74), warga Kampung Lempongsari Kejiwan ditemukan sudah tidak bernyawa di parit alur moyo pinggir kampung Santren, Kelurahan Kejiwan, Wonosobo. FOTO:JPNN

JATENGPOS.CO.ID. WONOSOBO- Lagi-lagi warga Wonosobo dihebohkan dengan adanya penemuan mayat. Setelah pagi ada penemuan mayat di Kalikajar, siang harinya (Selasa, 16/1) sesosok mayat i ditemukan berada di dalam parit kebun Alur Moyo yang berjarak sekitar 500 Meter dari kampung Santren Kelurahan Kejiwan Wonosobo.

Korban belakangan diketahui bernama Solichin, (74), warga Kampung Lempongsari Kelurahan Kejiwan. Mayat pertama diketahui oleh pekerja kebun, Khamid (50), yang juga merupakan tetangga korban.
Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras, S.I.K. melalui Kapolsek Wonosobo AKP Sutaryanto menjelaskan kronologi penemuan mayat tersebut adalah berawal dari saksi yang mencium adanya bau busuk saat berada di kebun tersebut.

“Sebenarnya saksi mencium bau tersebut sejak kemarin (Senin, 15/1) menjelang maghrib. Namun karena takut, dia tidak mencarinya saat itu. Baru keeseokan harinya, bersama dengan teman-teman pekerja lainnya mencari sumber bau tersebut,” kata Kapolsek.

Baca juga:  Teguh Purnomo Sebut Bawaslu Dapat Menerima Semua Aduan Tentang Pemilu Di Tingkat Awal

Hingga akhirnya mereka menemukan sesosok mayat pria yang menggunakan kaos putih sudah dalam keadaan membusuk. Setelah itu mereka baru melaporkannya kepada perangkat Kelurahan Kejiwan yang kemudian meneruskan kepada pihak kepolisian sektor Wonosobo.


Petugas Polsek Wonosobo bersama Tim Medis dari Puskesmas Wonosobo II kemudian g mendatangi TKP, melakukan pemeriksaan terhadap korban.Dari keterangan pihak keluarga, korban, terakhir diketahui menghilang sekitar 2 minggu yang lalu. Korban ini sudah pikun.

“Pihak keluarga juga sudah melakukan pencarian namun tidak ketemu hingga kemudian diketahui sudah meninggal dalam keadaan membusuk,” terang AKP Sutaryanto.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Tim Medis Puskesmas Wonosobo II, Dr. Ester Muryaan, dikatakan bahaw tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Sedangkan waktu kematian korban diperkirakan sudah lebih dari seminggu. Kemungkinannya meninggal karena jatuh ke dalam parit dan tidak ada yag mengetahui.

Baca juga:  BNN Gerebek Rumah Jadi Pabrik Sabu di Semarang, Ada Pemain Bola Ikut Terlibat

Karena kondisinya sudah membusuk dan pihak keluarga menyatakan ikhlas serta menolak otopsi, akhirnya pada sore harinya, jenazah langsung diserahkan oleh petugas dari Polsek Wonosobo kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (gus/jpnn/muz)