Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial,menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh tenaga pengajar adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diingat untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penting bagi guru untuk mengaplikasikan kegiatan pembelajaran yang menarik di kelas misalnya dengan cara menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat, menciptakan suasana rileks, memotivasi siswa, dan menggunakan metode pembelajaran yang variatif.
Dalam pelajaran IPS, salah satu masalah yang ada adalah kurang beraninya peserta didik tampil didepan kelas menjadi salah satu kekurangan peserta didik dalam menerima pelajaran karena siswa kurang memperhatikan pelajaran yang dibahas, sehingga kelas menjadi kurang kondusif, nilai pelajaran dari topik yang diajarkan tidak tuntas. Dalam mengawali proses belajar mengajar IPS dengan menggunakan metode permaian peran atau role playing metode ini diawali dengan menjelaskan maksud, tujuan serta teknik pelaksanaan proses belajar mengajar tersebut , dilanjutkan dengan menampilkan gambar-gambar para tokoh pahlawan, atau tokoh dari topik yang dibahas,sehingga peserta didik mengenali wajah para tokoh dari pembahasan yang akan dibahas, wajah tokoh yang mengalami peristiwa tersebut , mengetahui perjuangan atau pengorbanan para tokoh yang berperan, kemudian guru memperjelas dari media gambar diganti dengan media audio visual karena dengan media audio visual peserta didik dapat melihat langsung kejadian apa yg di ceritakan dalam film tersebut sehingga peserta didik dapat melakoni peran dari apa yang dilihatnya dalam bermain peran.
Untuk metode permain peran ( role playing ) ini yang harus diperhatikan guru adalah: 1) Guru harus mengetahui topik/ bahan ajar yang akan dibahas dan masalah dan bahan ajara yang akan dibahas harus menjadi “sosiodrama” yang menitik beratkan pada jenis peran, masalah dan situasi familier, serta pentingnya bagi siswa. Serta keseluruhan situasi harus di jelaskan secara jelas pada setiap induvidu yang terlibat , dan posisi-posisi dasar yang diambil oleh pelaku khusus. Para pemeran khusus tidak didasarkan pada individu nyata di dalam kelas, hindari tipe yang sama pada waktu merancang pemeran supaya tidak terjadi gangguan hak pribadi secara psikologis dan merasa aman. 2) Sebelum pelaksanaan metode bermain peran/role playing dilaksanakan , siswa harus mengikuti latihan, latihan ini diikuti oleh semua siswa, baik sebagai siswa yang berperan maupun sebagai para pengamat. Latihan ini diharapkan untuk menyiapkan siswa, membantu mereka mengembangkan imajinasinya, dan untuk membentuk kekompakkan kelompok dalam ber interaksi selama bermain peran berlangsung . 3) Guru memberikan penjelasan khusus kepada peserta bermain peran setelah memberikan penjelasan pendahuluan kepada keseluruhan kelas. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang dan karakter-karakter melalui tulisan atau penjelasan lisan. Para peserta yang memerankan dipilih secara sukarela. Siswa diberi kebebasan untuk memilih peran masing – masing. Dan khusus untuk siswa yang bermain peran juga diberikan deskripsi secara rinci tentang kepribadian, perasaan, dan keyakinan dari para karakter. Dan dirancang juga ruangan dan peralatan yang perlu digunakan dalam bermain peran tersebut. 4) Dalam metode bermain peran/role playing ini guru juga harus memberikan penjelasan kepada siswa yang bertindak yang nantinya berupaya untuk menanggapi bermain peran tersebut.
Dari hal tersebut metode bermain peran/role playing ini sangat berguna bagi guru yaitu untuk meningkatkan nilai dari mata pelajaran IPS yang diajarkan dengan menghayati peran tokoh dari topik yang dibahas, bagi siswa, para siswa akan memerankan dari peran yang ditunjuk sesuai topik yang dibahas serta yang diperoleh dari penjelas guru dan siswa akan berusaha untuk memerankan sesuai dari tokoh yang sesungguhnya dengan ini siswa akan mengalami perubahan-perubahan baik berupa pengetahuan maupun sikap dan keterampilan.
GUNAWAN, S. Pd
Guru SMP Negeri 2 Purwodadi,Kabupaten Grobogan