
JATENGPOS.CO.ID, WONOSOBO – Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa Kab.Wonosobo menggelar workshop implementasi kurikulum merdeka(IKM) bahasa Jawa, di aula SMP 2 Wonosobo, Sabtu( 21/1/2023).
Hadir Kadindikpora Wonosobo, Kabid Pengembangan Kurikulum dan pengendalian mutu, Pendamping MGMP dan Pengurus MGMP.
Kadindikpora Drs.Tono Prihatono dalam sambutannya mendukung kegiatan tersebut.
“Saya mendukung upaya pelestarian bahasa Jawa.Di Kabupaten Wonosobo kami agendakan upacara berbahasa Jawa.Bahkan kami anggarkan lomba bahasa Jawa.Harapannya bisa jadi ajang untuk melestarikan bahasa Jawa apalagi ada program P5 dalam kurikulum,” ujarnya.
Mengamini kepala dinas, kabid pengembangan kurikulum Muhtarom memaparkan bahwa IKM sudah berjalan. Dukungan para guru agar berjalan baik.Ia juga memaparkan adanya miskonsepsi sumbangan pendidikan.Maka dinas meminta sekolah memasang plang sekolah bebas pungutan.
Lebih lanjut guru bahasa Jawa diminta ikut membantu dinas dalam sosialisasi tersebut.
Pada kegiatan workshop tersebut hadir Tukijo penulis buku teks penerbit Erlangga memantik permasalahan IKM bahasa Jawa.
Seiring IKM di lapangan ternyata belum semu guru memahaminya.Mulai dari CP,ATP TP hingga modul ajar dan asesmen.
Workshop yang didukung penerbit Erlangga tersebut bertujuan untuk membedah CP kurikulum mulok.Para peserta menganalisis CP kemudian menyusun ATP TP hingga modul ajar. Menurut Tukijo pemahaman terhadap CP cukup penting. Sesuai tujuan kumer maka guru diberi kemerdekaan untuk menyusun perencanaan pembelajaran hingga penilaian.
Seperti disampaikan ketua MGMP Darmadi Prasojo bahwa kumer bahasa Jawa perlu dipahami guru.Agar ruh pembelajaran kumer berhasil. (*/tkj/jan)