JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKAB) Kabupaten Semarang mentargetkan 5.444 akseptor keluarga berencana (KB) baru pada tahun 2024. Sampai dengan akhir semester I, realisasinya telah mencapai 50 persen.
Plt Kepala DP3AKB Dwi Saiful Noor Hidayat melalui Kepala Bidang KB Natalia Damayanti menegaskan pihaknya akan terus menambah intensitas pelayanan KB sampai ke pelosok desa.
“Kami menyediakan mobil unit pelayanan yang akan memperluas jangkauan pelayanan,” terangnya usai peluncuran program “Kelana Muter” di alun-alun Sidomulyo , Ungaran Timur, akhir pekan kemarin.
Peresmian program dilakukan oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha ditandai pelepasan balon merah putih. Ikut mendampingi Wakil Bupati H Basari, Sekda Djarot Supriyoto , Plt Kepala DP3AKB Dwi Saiful Noor Hidayat dan Kepala Diskominfo Petrus Triyono.
Bupati berharap pelayanan “Kelana Muter” dapat mempermudah pelayanan kesehatan terutama keluarga berencana. “Sehingga warga dapat menikmati pelayanan yang cepat dan mudah,” tegasnya .
Ditambahkan oleh Natalia, pelayanan mobil unit layanan (muyan) “Kelana Muter” direncanakan dua kali sebulan. Muyan yang diawaki lima orang itu melayani metode KB berupa implant , IUD dan suntik.
Muyan akan menyisir desa – desa yang jauh dari jangkauan petugas kesehatan. “Pada pelayanan perdana tanggal 5 Agustus mendatang, Muyan akan beroperasi di Desa Nyemoh, Bringin .
“Setiap kali perjalanan, Kami mentargetkan pelayanan untuk 50 orang,” jelasnya.
Diketahui, Pemkab Semarang komitmen untuk menuntaskan kasus stunting atau gizi buruk terus berlanjut. Diantaranya pada Mei 2024 lalu meluncurkan sebanyak 64 desa sebagai kampung keluarga berkualitas (KB).
Selanjutnya 64 pengelola kampung KB itu menerima secara simbolis bantuan keuangan dari dana alokasi khusus (DAK) BKKBN yang diserahkan Ketua TP PKK Hj Peni Ngesti Nugraha.
Penetapan Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut dalam kegiatan Kampung KB. Sebagai upaya penguatan institusi keluarga untuk percepatan penurunan kasus stunting.
Menurut Plt Kepala(DP3AKB Dwi Saiful Noor Hidayat, sampai Mei 2024 ini telah ada 124 kampung KB di Kabupaten Semarang. Target semua desa / kelurahan yang berjumlah 235 menjadi kampung KB. (muz)