JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Tercatat ada momen tak biasa di Debat Publik Pilkada Kabupaten Semarang 2024 berlangsung di Hotel Griya Persada Bandungan, Senin (18/11/2024) malam. Saat giliran Calon Wakil Bupati (Cawabup) saling bertanya-jawab.
Moderator memberikan waktu 1 menit untuk Cawabup nomor urut 1, Hj Nur Arifah memberikan pertanyaan pada Cawabup nomor urut 2, Yarmuji. Tema yang muncul dari hasil pengundian bola fishball tentang Tata Kelola Lingkungan dan Infrastruktur.
“Terima kasih pak Yarmuji paslon Wabup nomor urut 2, saya hanya ingin tanya bagaimana cara bapak mempertahankan penghargaan Wahana Tata Nugraha yang sudah kita peroleh di tahun 2023, terima kasih?,” tanya Arifah.
Moderator selanjutnya mempersilahkan Cawabup Yarmuji menjawab pertanyaan tersebut dengan waktu selama 2 menit. Yarmuji penuh percaya diri memberikan jawaban dengan mengulas persoalan lingkungan dan kelestariannya.
“Penghargaan Wahana Tata Nugraha terkait dengan masalah lingkungan ini. Tentunya apa yang disampaikan Beliau sebagai Petahana, kalau kami nanti terpilih akan bekerja lebih baik lagi dan apa yang sudah dicapai akan kita pertahankan dan kita kembangkan lagi,” jawabnya.
“Kalau itu sudah dicapai. Kalau belum kami bisa berusaha mencapai dengan berbagai cara terkait dengan pelestarian lingkungan. Apa yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten akan kami maksimalkan untuk itu, baik secara anggaran sumber daya manusia maupun menggerakkan partisipasi masyarakat untuk bisa semakin mewujudkan penghargaan,” tambahnya.
Setelah Yarmuji memberikan jawaban, disambung jawaban dari Calon Bupati (Cabup) Nurul Huda meneruskan perjelasan Yarmuji.
“Dan pada pemerintahan saya yang akan datang, akan kami lakukan yaitu peningkatan pemberdayaan kader-kader bangsa yang ada di Kabupaten Semarang, untuk bersama-sama peduli terhadap lingkungan, kesehatan juga tata kelola ruang hijau yang ada di Kabupaten Semarang, sehingga betul-betul Kabupaten Semarang ini menjadi daerah yang indah namun tidak meninggalkan kesejukan dan keindahannya,” ulas Nurul Huda mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang ini
Moderator selanjutnya memberikan kesempatan Cawabup Nur Arifah menanggapi jawaban dari paslon nomor urut 2 tersebut dengan waktu 2 menit.
“Terima kasih kalau nantinya bapak akan mempertahankan prestasi yang sudah kita raih yaitu penghargaan Wahana Tata Nugraha. Tapi pangaputen (mohon maaf) pak sebelumnya, yang saya maksud (Wahana Tata Nugraha) bukan itu, enggak nyambung,” ujar Nur Arifah disambut gemuruh sorak dari pendukung nomor urut 1.
Nur Arifah selanjutnya menjelaskan raihan penghargaan Wahana Tata Nugraha Pemkab Semarang di tahun 2023, adalah pengelolaan transportasi dengan aman berkelanjutan. Tujuannya meningkatkan tata kelola transportasi yang mendukung keselamatan mobilisasi atau mobilitas masyarakat,” jelas Arifah.
Pernyataannya itu dilanjutkan Cabup nomor urut 1 H Ngesti Nugraha menyampaikan, terkait penghargaan Wahana Tata Nugraha, Pemkab Semarang waktu itu bersama Polres Semarang melalui Kasat Lantas dan jajaran berkoordinasi bagaimana menciptakan sistem transportasi yang baik aman tertib dan berketerlanjutan,” jelasnya.
Menurut Ngesti Nugraha, program ini juga didorong dalam rangka perbaikan infrastruktur jalur transportasi minimal 10 persen dari pajak kendaraan bermotor. Dalam rangka mempertahankan pihak Pemkab menggratiskan bus sekolah yang ada di Dinas Perhubungan.
“Kami juga menggratiskan untuk anak-anak sekolah bersama dengan para pengusaha transportasi. Juga pengelolaan lalu lintas yang lebih baik pemasangan rambu-rambu dan juga rekayasa lalu lintas,” pungkasnya.
Yarmuji yang diberi kesempatkan memberikan respon oleh moderator, memberikan alasan jawabannya itu karena pertanyaannya tidak boleh diulang dan mengaku kurang jelas. Selain itu, Yarmuji beralasan pertanyaan itu menggunakan akronim (singkatan).
“Oke terima kasih karena memang di debat itu pertanyaan kan enggak boleh diulang, sedangkan di situ miknya itu kadang bias suaranya. Tapi tidak masalah karena yang dipakai tadi kan akronim singkatan,” celotehnya disambut teriakan dan tertawaan pendukung nomor urut 1.
“Ini debat calon Bupati bukan tebak-tebakan jadi tidak semua istilah yang ada di Kabupaten Semarang ini kita tahu dan kita hafal dan bahkan Bapak Ibu yang tepuk tangan pun saya yakin tidak ada yang tahu, tidak ada yang hafal hhe,” tukas Nurul Huda sambil tertawa menunjuk ke arah pendukung paslon nomor 1 dibalas sorakan huu…
“Jangan sekedar memberikan pertanyaan apalagi sifatnya menjebak nah ini saya pikir tidak fair,” tambahnya kembali dibalas teriakan huu…
Seperti diketahui, Wahana Tata Nugraha bukanlah akronim melainkan nama sebuah penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat atas keberhasilan dicapai pemerintah daerah atau keberhasilan menata sistem transportasi di wilayahnya.
Seperti diberitakan Jateng Pos sebelumnya pada 9 September 2024, Kabupaten Semarang kembali meraih penghargaan di bidang tata kelola transportasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yakni Wahana Tata Nugraha 2024. Penyerahan penghargaan bersamaan peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harbubnas) tahun 2024.
Penyerahan diadakan dalam acara Penganugerahan Wahana Tata Nugraha digelar di Ballroom JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024). Kemenhub kali ini memberikan kepada 76 pemerintah daerah se-Indonesia, diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi
Diketahui, Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang dinilai berprestasi dalam penyelenggaraan transportasi perkotaan.
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha seusai menerima penghargaan mengatakan, terima kasih atas kerja sama Pemkab Semarang melalui Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Semarang mampu mewujudkan ketertiban operasional transportasi yang melintas di jalan raya di wilayah Kabupaten Semarang.
Ketertiban tersebut berkaitan pembatasan jam operasional kendaraan jenis truk dan angkutan berat lainnya pada jam-jam tertentu. Selain itu, dalam bidang pelayanan transportasi Pemkab Semarang juga menyediakan angkutan khusus untuk anak-anak sekolah.
“Penghargaan kami terima atas keberhasilan menertibkan angkutan umum dan pelayanan transportasi untuk anak-anak sekolah. Kita ada program menjemput anak-anak sekolah yang ada di pinggiran kerja sama dengan Polres Semarang,” jelas Bupati Ngesti Nugraha kepada Jateng Pos.
Dijelaskan lebih lanjut, sedangkan pemberlakuan pembatasan angkutan umum khususnya truk setiap pagi dari jam 06.00 WIB sampai 08.00 WIB, kendaraan truk tidak boleh beroperasi di jalan-jalan tertentu. Diantaranya truk tidak diperbolehkan melintas di Kota Ungaran.
“Jadi pada jam tersebut banyak anak-anak sekolah yang berangkat sekolah dan karyawan berangkat kerja. Tujuan kita menertibkan kawasan tertentu pada jam sibuk tersebut untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan di jalan raya,” jelasnya lagi.
Perlu diketahui, Kabupaten Semarang mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha untuk Kategori Kota Sedang yang juga diterima 23 Pemkab lain se-Indonesia. Sedangkan daerah lain di Jawa Tengah yang menerima penghargaan kategori ini, selain Kabupaten Semarang, yakni Pemkab Cilacap, Pemkot Magelang, Pemkab Klaten, dan Pemkab Banyumas. (muz)