JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dalam acara pembukaan masa musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dan konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jateng 2019, Mendagri Tjahjo Kumolo mendorong seluruh elemen pemerintah provinsi dan masyarakat Jateng untuk lebih bisa memacu pembangunan yang ada di Jateng. Hal itu mengingat Provinsi Jateng merupakan salah satu provinsi yang strategis dalam sektor pendapatan daerah.
“Sudah seharusnya dan saatnya bisa memacu pertumbuhan pendapatan dan pembangunan dari berbagai sektor. Lebih diharapkan dari sektor pariwisata dan industri pertanian peternakan,” katanya, saat membuka Murembang di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan Nomor 9 Kota Semarang, Jumat (9/2/2018).
Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga memberikan gambaran sekilas mengenai sektor pembangunan di Jateng yang meningkat secara berlahan. Ia menyebutkan aset pendapatan tertinggi di Jateng berasal dari sektor penerimaan pajak kendaraan bermotor. Untuk itu, ia berharap pada tahun ini sektor lain juga terus ada peningkatan.
“Dari sektor pendapatan, Jateng lebih banyak disumbang dari pendapatan pajak kendaraan bermotor. Oleh karenanya, diharapkan pada tahun ini sektor lain juga dapat meningkat. Pendapatan tersebut nantinya akan terus difokuskan dalam pembangunan di bidang infrastruktur,” kata Mantan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Pokok Pikiran
Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam Reses Masa Sidang III Tahun 2017 untuk mengawali rangkaian Musrenbang Jateng 2019. Di antaranya peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur desa dan daerah perbatasan, pengawasan dan pengendalian aktivitas pertambangan untuk menjaga kelestarian lingkungan, penanggulangan bencana banjir, longsor dan rob.
Selain itu, peningkatan kesejahteraan pekerja dengan kebijakan penetapan upah, pembangunan pertanian, penguatan potensi ekonomi kerakyatan berbasis komoditas lokal, industri kreatif serta kemudahan akses permodalan dengan bunga rendah, pengembangan dan penataan potensi pariwisata dalam rangka mendukung perekonomian daerah, pengelolaan dan pemanfaatan aset serta peningkatan produktivitas BUMD dalam peningkatan pendapatan daerah, menjaga kondusivitas wilayah dan menghindari politisasi birokrasi untuk mewujudkan tatanan demokrasi yang bermartabat dan beradab.
“Kami sependapat bahwa keberhasilan pembangunan Jateng yang berkelanjutan sangat ditentukan oleh kapasitas kita mengembangkan sinergi dan dukungan, baik dari Pemerintah Pusat, DPRD, SKPD, Pemerintah Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa,” kata Politikus PDI Perjuangan itu.
Ia juga mengatakan pokok-pokok pikiran itu merupakan ‘Isu Strategis Pembangunan Jateng 2019’ dalam perspektif komparasi dengan tahun sebelumnya.
Pada 2019 nanti, ditetapkan tujuh isu yakni Kemiskinan, Daya Saing Ekonomi, Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia, Kedaulatan Pangan dan Energi, Kesenjangan Wilayah, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Tata Kelola Pemerintahan.
“Kami sependapat bahwa penanganan isu-isu strategis pembangunan daerah tersebut memerlukan upaya peningkatan inovasi dan kreasi dalam setiap program/ kegiatan berdasar pada hasil penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan berbagai terobosan,” jelasnya.
Disela-sela acara tersebut, Ganjar Pranowo memberikan bantuan sosial kepada Kaum Disabilitas secara simbolis. Bantuan itu berupa kursi roda dan beras yang disalurkan Dinas Sosial dan Bulog Jateng.(adv/ahm)