JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Bupati Kudus Musthofa telah mendaftarkan diri ke PDIP sebagai bakal calon gubernur di Pilgub Jateng 2018. Ia berkomitmen, apa pun keputusan partainya itu, dirinya tidak akan ‘menyelingkuhi’ PDIP.
“Jadi begini, kami keluarga besar PDIP tentunya tidak sedang berkompetisi di internal partai. Tugas kami sebagai struktural partai untuk maju ke dalam sebuah partai itu saling menguatkan,” ujar Musthofa di kantor LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (27/11).
“Kami berprinsip partai itu tegak lurus yang diputuskan itu adalah yang akan kami lakukan. Sehingga apa pun tentunya, tapi saya yakin apa pun yang diputuskan partai hasil dari observasi lapangan,” sambung dia.
Hingga saat ini, surat rekomendasi dari PDIP belum juga keluar mengenai dukungan di Pilgub Jatim . Namun Musthofa pede mampu memimpin Jawa Tengah dengan bekal dua periode menjadi Bupati Kudus.
“Iya insyaallah tidak kurang-kuranglah ya (pengalaman). Artinya, sudah 10 tahun untuk pimpin daerah itu kan soal wilayah saja, intinya nggak jauh beda,” ungkapnya.
Musthofa dengan tegas mengatakan akan tetap mengikuti keputusan partai meskipun akhirnya PDIP tidak memilih dia maju di Pilgub Jateng. Namun ia tetap akan berikhtiar dan memastikan tidak akan berselingkuh ke partai lain.
“Sebagai pengurus partai, struktur partai orang yang sudah mendapat kebaikan kehormatan ya tentunya tetap mengucapkan terima kasih, artinya kami tidak ingin selingkuh atau tidak ingin berburu jabatan,” sebut Musthofa.
“Terus terang saja jabatan tertinggi itu bukan karena jabatannya, tapi karena orang yang mampu pegang komitmen. Inilah saya belajar untuk pegang komitmen itu,” tambahnya.
Seperti diketahui, Musthofa diketahui rajin berkeliling menemui kader PDIP Jawa Tengah. Dia pun yakin bakal dipilih Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai cagub Jateng pada 2018.
“Kalau nggak yakin dan optimis, ngapain saya jauh-jauh keliling sampai ke sini. Kalau hanya setengah kopling ngapain, ya jelas optimislah. Ibu Mega itu sudah 3 kali memberikan rekomendasi untuk saya. Pertama, saat maju dalam pilihan DPRD; dan dua, kali ketika nyalon bupati,” tutur Musthofa, Selasa (21/11). (dtc/udi)