Napak Tilas Pertempuran Plataran di Kabupaten Sleman, Yogyakarta Bakal Digelar Tiap Tahun

Napak Tilas Pertempuran Plataran di Kabupaten Sleman, Yogyakarta Bakal Digelar Tiap Tahun
Napak Tilas Pertempuran Plataran di Kabupaten Sleman, Yogyakarta Bakal Digelar Tiap Tahun.FOTO:" ISTIMEWA

JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG – Demi suksesnya acara peringatan 70 tahun Pertempuran Plataran di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, 24 Februari 2019,  digelar rapat persiapan di Akademi Militer (AKMIL) Magelang. Rapat dipimpin langsung oleh Gubernur AKMIL Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Jumat (15/2), dan diikuti pejabat AKMIL, Ikatan Keluarga Akademi Militer (IKAM) Yogya, Disbud DIY, serta perwakilan masyarakat wilayah Plataran-Yogyakarta.

Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Eshty Reko Astuty mengatakan, dari rapat tersebut telah ditetapkan rangkaian acara peringatan 70 tahun Pertempuran Plataran (1949-2019). Acara dimulai Jumat (22/2), dimana Gubernur AKMIL bersama Taruna AKMIL Tk II dan Tk III, IKAM Yogya dan masyarakat melaksanakan Napak Tilas Medan Gerilya MA Yogya. Rutenya mulai dari Selomartani, Sambiroto, Jembatan Bogem, hingga Jembatan Bendan yang kesemuanya di wilayah Kabupaten Sleman.

Rombongan napak tilas  juga akan mengunjungi 7 lokasi bersejarah yang telah didirikan Prasasti Peringatan Pertempuran  oleh IKAM Yogya. Acara ini dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir di Masjid Syuhada, Desa Selomartani, tepat saat Sholat Jumat. Masjid ini dibangun oleh Para Mantan Gerilyawan MA Yogya pada tahun 1989.

Baca juga:  Pemkab Batang Jateng Anggarkan Dana Bantuan Jamaah Calhaj Sebesar Rp1,6 Miliar

“Acara Napak Tilas dan Peringatan 70 Tahun Pertempuran Plataran akan dilaksanakan setiap tahun oleh AKMIL. Dengan kata lain, ini masuk kedalam kurikulum AKMIL. Ini juga sesuai dengan Program Pengembangan Destinasi Wisata Sejarah,  serta sesuai program pelestarian sejarah MA Yogya oleh IKAM Yogya. Diharapkan, di tahun tahun mendatang peserta dari IKAM Yogya akan lebih banyak lagi, serta melibatkan lebih banyak  Generasi II dan Generasi III IKAM Yogya,” ujarnya, Sabtu (16/2).

iklan

Acara selanjutnya, Sabtu (23/2), diawali dengan ceramah oleh Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo, alumnus Akademi Militer Yogya 1948, di Gedung Lily Rochly AKMIL Magelang. Dilanjutkan dengan penyerahan foto-foto Taruna MA Yogya yang gugur saat Perang Kemerdekaan, dan penyerahan film dokumenter Akademi Milite Yogya. Kemudian kunjungan ke laboratorium -laboratorium di AKMIL Magelang yang mengabadikan nama-nama Taruna MA Yogya yang telah gugur. Tak ketinggalan, berkunjung ke Monumen Yudha Bhakti Taruna dan berakhir di Museum Taruna Abdoel Djalil.

Baca juga:  Lewat Peringatan 70 Tahun Pertempuran Plataran, Kemenpar Kenalkan Wisata Perjuangan

Upacara Peringatan 70 tahun Pertempuran Plataran berlangsung pada Minggu (24/2) pukul 09.30 WIB, di Monumen Perjuangan Taruna, di Plataran Kabupaten Sleman, Provinsi DIY,  dilaksanakan oleh Korem 072/Pamungkas DI Yogyakarta. Sebelumnya, para Taruna AKMIL akan ikut pawai bersama masyarakat Plataran mulai pukul 08.00 WIB. Genderang Suling Taruna AKMIL “CANKA LOKANANTA” juga akan tampil memeriahkan acara pawai rakyat ini.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Indroyono Soesilo menambahkan, Peringatan 70 Tahun Pertempuran Plataran akan digelar oleh Kementerian Pariwisata, Kemenko Kemaritiman, bersama IKAM Yogya, AKMIL Magelang, Korem 072/Pamungkas, serta Dinas Kebudayaan Provinsi DIY bersama masyarakat. Kegiatan ini sekaligus bertujuan memperkenalkan destinasi Wisata Perjuangan kepada masyarakat.

Baca juga:  Nonton Band Kotak Yuk ! Atambua Punya Banyak Destinasi Keren Loh

“Akademi Militer (MA) Yogya sendiri berdiri pada kurun 1945-1950 di ibukota perjuangan Yogyakarta dan menghasilkan tiga angkatan lulusan. Pada 11 November 1957, MA Yogya dibuka kembali sebagai Angkatan Keempat oleh Presiden Soekarno di Akademi Militer Nasional (AMN)  Magelang, yang saat ini dikenal sebagai Akademi Militer (AKMIL),” jelasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, acara ini tak hanya mengenang sejarah dan pahlawan-pahlawan yang gugur di medan Perang Kemerdekaan. Tetapi sekaligus promosi destinasi wisata sejarah perjuangan di wilayah Ibukota RI di masa perjuangan, yakni Yogyakarta.

“Destinasi wisata perjuangan akan dihadirkan dalam rangka memupuk jiwa  patriotisme, cinta  tanah air, dan semangat tidak mengenal menyerah pada generasi penerus Indonesia,” tandasnya.(udi)

iklan