JATENGPOS.CO.ID, PURWOKERTO – Tragedi Guru Budi menjadi perhatian kalangan pendidikan di penjuru tanah air. Demi mengenang peristiwa tersebut, ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Al Irsyad Al Islamiyyah, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar Refleksi Tragedi “Pak Guru Budi”.
Refleksi tersebut diadakan untuk mengenang almarhum Ahmad Budi Cahyono (26) yang meninggal akibat dianiaya siswanya di Sampang, Madura, pekan lalu.
Aksi teatrikal digelar di halaman SMP Al Irsyad Al Islamiyyah, Purwokerto, Senin (6/2), diawali dengan akai yang menggambarkan penganiayaan terhadap Ahmad Budi Cahyono hingga akhirnya guru tidak tetap bidang kesenian di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Jawa Timur itu, meninggal dunia.
Selain teatrikal, kegiatan tersebut juga diisi orasi dari perwakilan siswa yang berisi ajakan untuk menghormati guru yang selama ini dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Kegiatan tersebut juga diisi tausiah yang disampaikan oleh salah seorang guru SMP Al Irsyad Al Islamiyyah, doa bersama, dan diakhiri dengan penggalangan dana untuk disumbangkan kepada keluarga almarhum Ahmad Budi Cahyono.
Salah seorang siswa kelas VIII, Agung Vario Elmar Putra mengatakan kegiatan tersebut digelar untuk mengenang jasa Ahmad Budi Cahyono.
“Saya sebagai siswa cukup prihatin terhadap kelakuan muridnya, murid dari Bapak Budi itu, karena itu memang tidak boleh dicontoh oleh murid-murid lainnya,” kata dia yang memerankan sosok Ahmad Budi Cahyono dalam aksi teatrikal.
Ia mengatakan guru merupakan pahlawan bagi bangsa Indonesia karena tanpa adanya guru, pendidikan tidak akan maju. (drh/ant)