26 C
Semarang
Selasa, 16 Desember 2025

Grab Indonesia Peduli Tiga Mitra Korban Unjuk Rasa, Santuni Keluarga dan Tanggung Biaya Perawatan

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Tiga mitra Grab yang menjadi korban dalam serangkain peristiwa unjuk rasa yang terjadi pada 28–29 Agustus 2025 lalu. Dua korban mengalami luka-luka dan satu korban meninggal dunia mendapat perhatian khusus dari Manajemen Grab Indonesia.

Dari kejadian inilah, solidaritas diuji, dan kepedulian ditunjukkan dengan nyata oleh manajemen Grab kepada tiga korban mitra.

Pada Jumat sore, 29 Agustus, Aji Pratama baru saja menyelesaikan pengantaran pesanan GrabFood.

Ia berniat menemui rekannya yang sedang berada di sekitar lokasi demonstrasi. Namun, nasib berkata lain.

Sebuah peluru karet mengenai wajahnya dan menyebabkan luka serius di bagian hidung. Ia segera dilarikan ke RSUD Tarakan untuk mendapat perawatanmedis.

Hanya beberapa jam setelah kejadian, perwakilan Grab datang untuk memastikan Aji mendapatkan penanganan terbaik.

Operasi hidung segera dijadwalkan, seluruh biaya perawatan ditanggung, dan administrasi rumah sakit dibantu langsung agar keluarga tidak terbebani.

Sehari sebelumnya, Kamis malam 28 Agustus, insiden lain menimpa Moh Umar Amarudin. Malam itu, Umar berada di kawasan Jakarta Barat, tidak jauh dari kerumunan massa yang sedang melakukan penyampaian aspirasi.

Baca juga:  Komitmen Kuat Pemerintah Terhadap Eksistensi Perempuan di Ranah Publik Butuh Dukungan Bersama

Dorongan massa membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh. Dalam hitungan detik, tubuhnya terinjak di tengah kerumunan yang panik.

Cedera di bagian rusuk membuat Umar harus segera dilarikan ke RS Pelni. Di sana, dokter menyarankan tindakan operasi untuk mengatasi patah tulang di rusuknya.

Dalam hitungan jam setelah kejadian, tim Grab hadir di rumah sakit, bahkan hingga dini hari, untuk memastikan kondisi Umar.

Malam 28 Agustus itu, Affan menjadi korban ketiga ditabrak kendaraan taktis. Almarhum Affan sempat dilarikan ke RSCM, namun nyawanya tidak tertolong.

Almarhum Affan tercatat sebagai pengemudi yang terdaftar di dua platform besar, Grab dan Gojek.

Manajemen perusahaan datang langsung, menyampaikan belasungkawa, memberikan santunan bagi keluarga, serta mengirimkan karangan bunga.

Grab juga hadir dalam prosesi pemakaman, bukan sekadarsebagai formalitas, tetapi sebagai tanda bahwa perjuangan almarhum di jalan raya mendapatpenghargaan yang layak.

Selain itu, kehadiran perwakilan Gojek di rumah duka dan pemakaman turut menegaskan solidaritas lintas platform bagi almarhum dan keluarganya.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/8/2025), Tirza Munusamy Chief of Public Affairs Grab Indonesia menegaskan, tindakan cepat ini memperlihatkan bahwa hubungan perusahaan dengan mitra tidak hanya sebatas platform kerja.

Baca juga:  Survei ARSC: Masyarakat Puas Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Pemerintah

“Grab Indonesia hadir bukan hanya sebagai perusahaan, tetapi sebagai bagian dari perjuanganmitra pengemudi kami. Kami berdiri bersama mereka untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka terlindungi. Karena itu, kami menyiapkan pendampingan, termasuk pendampingan hukum apabila dibutuhkan,” ujarnya.

Tirza juga menambahkan bahwa tidak ada bentuk bantuan yang benar-benar bisa menutupi kehilangan atau luka akibat musibah.

“Kami menyadari, tidak ada angka atau santunan apa pun yang dapat menggantikan rasa sakit dan kehilangan. Namun, yang bisa kami lakukan adalah memastikan keluarga tidak menghadapi beban itu sendirian. Kami hadir memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk pendampingan hukum, bantuan finansial, maupun perhatian sehari-hari,” jelasnya.

Grab Indonesia, melalui rangkaian tindakannya, berusaha menghadirkan itu semua dengan cara yang nyata.

Bagi Grab Indonesia dan komunitas ojol, ini menjadi pengingat bahwa di balik roda yang terus berputar, ada manusia-manusia yang harus dijaga. (biz/ucl)



TERKINI


Rekomendasi

...